Dokter Gigi Ogah Bilang, Tapi Hipnosis Ini Bisa Bikin Sakit Gigi Hilang Tanpa Suntik!

27 Mei 2025 17:14
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian seru dari Universitas Montreal bilang bahwa hipnosis bisa jadi senjata rahasia untuk atasi nyeri dan kecemasan pas perawatan gigi.

Sahabat.com - Kamu pernah merasa deg-degan sebelum duduk di kursi dokter gigi? 

Penelitian seru dari Universitas Montreal bilang bahwa hipnosis bisa jadi senjata rahasia untuk atasi nyeri dan kecemasan pas perawatan gigi. 

“Justru, hipnosis terapeutik menciptakan keadaan di mana pikiran jadi lebih fokus dan mudah menerima sugesti, yang bisa dimanfaatkan untuk bikin rileks dan ngurangin rasa sakit,” jelas Angélique Thibault, calon doktor kedokteran gigi.

Bayangin deh, pasien yang dicabut giginya sambil dihipnotis ternyata ngerasa jauh lebih nyaman—butuh lebih sedikit bius lokal dan obat pereda nyeri setelahnya. 

Bahkan waktu perawatan saluran akar, 45,2% pasien yang pakai hipnosis nggak merasakan sakit saat stimulasi pulpa, sementara yang cuma dapat induksi hipnosis standar cuma 16,1% yang nol sakit.

Nggak cuma itu, hipnosis juga turun tangan menghalau gelisah dan ketakutan waktu kita nunggu giliran di ruang praktik. 

Thibault bilang, “Hipnosis terbukti menurunkan kecemasan sebelum dan selama perawatan, kadang malah lebih ampuh daripada hiburan audiovisual.” 

Anak-anak yang dihipnotis juga lebih tenang—nangisnya berhenti dan detak jantungnya jadi stabil.

Untuk penderita nyeri kronis di area muka, seperti gangguan sendi temporomandibula, hipnosis juga menjanjikan—walau studi soal ini masih terbatas. 

Thibault menyebut ada pengurangan nyeri harian sampai 55% setelah rangkaian sesi hipnosis, dibanding cuma 3,8% di grup kontrol tanpa hipnosis. 

“Tapi, hipnosis saja nggak selalu cukup untuk semua orang,” katanya. 

Makanya ia menekankan hipnosis harus jadi pelengkap, bukan pengganti teknik tradisional.

Sayangnya, di Kanada pelatihan hipnosis buat dokter gigi masih jarang—hanya dua fakultas kedokteran gigi yang menawarkan pengantar singkat tentang hipnosis. Thibault mengimbau agar teknik dan protokol hipnosis distandarisasi dan diajarkan di lebih banyak institusi. 

“Butuh kursus khusus untuk dokter gigi dan timnya, misalnya yang diselenggarakan oleh Société québécoise d'hypnose,” ujarnya.

Lebih jauh lagi, ia menyerukan penelitian yang lebih ketat dengan grup kontrol aktif dan deskripsi intervensi yang lengkap. Dengan begitu, bukti ilmiahnya makin kuat dan hipnosis bisa masuk kurikulum universitas. 

“Hipnosis serius lho, bukan sekadar tontonan,” kata Thibault. 

Kalau semua langkah ini dijalankan, bukan nggak mungkin hipnosis bakal jadi perlengkapan wajib di setiap klinik gigi—bikin perawatanmu lebih nyaman dan minim obat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment