Gangguan Pendengaran di Usia 50-an Bisa Bikin Otakmu Menurun Lebih Cepat!

27 Mei 2025 11:41
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah penelitian panjang melibatkan 805 orang Brazil berusia sekitar 50-an selama delapan tahun menemukan, mereka yang mengalami gangguan pendengaran menunjukkan penurunan kemampuan kognitif lebih cepat daripada yang masih mendengar normal.

Sahabat.com - Siapa sangka, sekadar menurunnya ketajaman pendengaran di usia paruh baya bisa berdampak besar pada kesehatan otak. 

Sebuah penelitian panjang melibatkan 805 orang Brazil berusia sekitar 50-an selama delapan tahun menemukan, mereka yang mengalami gangguan pendengaran menunjukkan penurunan kemampuan kognitif lebih cepat daripada yang masih mendengar normal. 

Bayangkan, tanpa kita sadari, telinga yang mulai buram bisa memulai domino efek terhadap memori, kecakapan berbicara, hingga kemampuan mengambil keputusan.

“Hilangnya pendengaran adalah faktor risiko yang bisa diubah untuk demensia, termasuk Alzheimer, karena bisa dideteksi dan diperbaiki,” ujar Claudia Suemoto, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas São Paulo, penulis utama studi ini. 

Jadi, buang jauh-jauh anggapan kalau susah dengar cuma masalah klasik penuaan—ini bisa dicegah dan diatasi.

Kenapa bisa begini? Pertama, telinga adalah pintu masuk utama informasi ke otak. Kalau jalur itu terganggu, area-area penting di otak jadi kurang distimulasi. Tanpa rangsangan, neuron-‘neuron’ kita juga malas bekerja, sehingga fungsi kognitif menurun lebih cepat. 

Kedua, sulit mendengar sering membuat orang menarik diri dari keramaian. Kamu pasti pernah lihat, ada teman atau saudara yang jadi cuek karena susah ikut obrolan? 

“Mereka merasa tersisih, kehilangan minat, lalu memilih menyendiri,” tambah Claudia. 

Padahal, kesepian dan isolasi sosial juga diketahui memicu risiko demensia.

Penelitian ini bagian dari ELSA-Brazil—proyek nasional yang sejak 2008 memantau kesehatan 15.000 pegawai negeri Brazil. Di samping tes pendengaran, mereka juga rutin diuji memori, kemampuan berbicara, dan fungsi eksekutif otak. 

Hasilnya jelas: mereka yang terdeteksi gangguan pendengaran sejak dini, lalu menggunakan alat bantu dengar atau mengurangi paparan bising, punya peluang lebih baik menjaga otak tetap tajam.

Kalau kamu merasa volume suara jadi harus dinaikkan, sering minta orang mengulang kalimat, atau mulai menghindari keramaian, mungkin ini saatnya cek ke ahli THT. 

Selain itu, sadarilah bahwa kebiasaan kerja berisik atau mendengarkan musik terlalu kencang juga bisa merusak. Yuk, rawat pendengaran sejak sekarang, supaya otak tetap awet muda!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment