Hati-Hati, Komplikasi Saat Hamil Bisa Jadi Tanda Awal Stroke di Masa Depan!

24 Juni 2025 16:26
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian skala besar dari Swedia yang melibatkan lebih dari dua juta wanita selama lebih dari 40 tahun menunjukkan kalau risiko stroke bisa meningkat tajam, bahkan puluhan tahun setelah melahirkan, kalau mengalami komplikasi seperti itu.

Sahabat.com - Ternyata, kehamilan bisa jadi semacam "uji coba stres" alami buat tubuh wanita. 

Nggak main-main, beberapa komplikasi saat hamil seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, persalinan prematur, atau bayi yang lahir kecil bisa jadi sinyal awal risiko stroke di masa depan. 

Penelitian skala besar dari Swedia yang melibatkan lebih dari dua juta wanita selama lebih dari 40 tahun menunjukkan kalau risiko stroke bisa meningkat tajam, bahkan puluhan tahun setelah melahirkan, kalau mengalami komplikasi seperti itu.

Profesor Casey Crump dari UTHealth Houston, AS, bilang begini, "Kita tahu bahwa kehamilan adalah semacam tes stres alami yang bisa mengungkap risiko penyakit kardiovaskular jauh sebelum penyakitnya muncul. Hingga sepertiga dari semua kehamilan mengalami komplikasi seperti ini. Tapi sayangnya, risiko jangka panjangnya sering kali nggak diperhatikan dalam perawatan klinis rutin."

Dari data yang dikumpulkan, sekitar 30% wanita mengalami setidaknya satu dari empat komplikasi kehamilan: persalinan prematur (kurang dari 37 minggu), bayi lahir kecil untuk usia kandungan, tekanan darah tinggi (termasuk preeklamsia), dan diabetes gestasional. 

Dan ketika ditelusuri sampai 2018, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengalami komplikasi ini punya risiko stroke yang jauh lebih tinggi dibanding mereka yang kehamilannya lancar-lancar saja.

Gambaran kasarnya, wanita yang punya tekanan darah tinggi atau gula darah tinggi saat hamil berisiko hampir dua kali lipat lebih besar terkena stroke di masa depan. 

Kalau melahirkan prematur, risikonya naik sekitar 40%. Punya preeklamsia? Naik 36%. Bayi kecil? Risiko stroke meningkat 26%. Dan kalau mengalami lebih dari satu komplikasi, risiko ini makin menggila. Bahkan efeknya nggak cuma sebentar lho—bisa terasa sampai 30 atau bahkan 46 tahun setelah melahirkan. Yang menarik, untuk kasus diabetes gestasional, risikonya malah makin naik seiring waktu.

Uniknya lagi, tim peneliti juga membandingkan antara saudara perempuan dalam keluarga yang sama, yang tentu punya faktor genetik dan lingkungan serupa. Tapi hasilnya tetap menunjukkan bahwa komplikasi kehamilan ini memang punya hubungan kuat dengan risiko stroke—nggak semata-mata karena faktor keturunan.

Profesor Crump menjelaskan, "Komplikasi-komplikasi ini punya kesamaan seperti kelainan pada plasenta atau peradangan yang bisa mengubah struktur pembuluh darah kecil di tubuh wanita. Dan perubahan ini bisa berkembang lebih jauh setelah kehamilan, jadi salah satu penyebab risiko stroke meningkat."

Menurutnya, para wanita dan dokter seharusnya mulai melihat komplikasi kehamilan sebagai "alarm" awal. Kalau bisa dikenali lebih cepat, upaya pencegahan stroke juga bisa dimulai lebih awal. Dukungan untuk mengelola faktor risiko lain seperti obesitas, pola makan buruk, kurang gerak, merokok, hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi sangat penting buat melindungi kesehatan jantung dan otak di masa depan.

Nggak cuma soal fisik, Dr. Abbi Lane dari University of Michigan juga menyoroti dampak psikologis dari komplikasi kehamilan. 

Katanya, "Kehamilan yang rumit bisa jadi beban emosional yang panjang. Mengelola masalah medis dan perkembangan anak pasca kelahiran bisa bikin stres berkepanjangan, bahkan bertahun-tahun." 

Dan stres, seperti yang kita tahu, bisa memicu gaya hidup nggak sehat—yang ujung-ujungnya juga bikin risiko stroke makin tinggi.

Solusinya? Pendekatan multifaktor yang dimulai segera setelah kelahiran—mengelola tekanan darah, memperbaiki pola hidup, dan menjaga kesehatan mental bisa jadi kunci penting untuk memutus rantai dari komplikasi kehamilan ke risiko stroke. Lagipula, stroke itu sebenarnya bisa dicegah hingga 90%, jadi kenapa nggak kita mulai dari sekarang?

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment