Ilmuwan Temukan Cara Baru Bikin Tubuh “Kebal” dari Serangan HIV, Ini Rahasianya!

02 Juni 2025 18:20
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dari studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Immunity pada 7 Mei 2025, tim peneliti ini berhasil menunjukkan kalau antibodi yang dikenal sebagai broadly neutralizing antibodies (bNAbs) bisa dibangkitkan di primata non-humani.

Sahabat.com - Kamu pasti sudah sering dengar tentang HIV yang masih menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. 

Nah, baru-baru ini para ilmuwan dari Scripps Research Institute di Amerika dan Karolinska Institute di Swedia bikin gebrakan yang bikin kita semua tersenyum lebar. 

Bayangkan, mereka berhasil merancang serangkaian vaksin yang bisa memancing sistem imun untuk memproduksi antibodi super kuat—antibodi yang bisa memblokir berbagai jenis HIV, termasuk yang selama ini paling bandel!

Dari studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Immunity pada 7 Mei 2025, tim peneliti ini berhasil menunjukkan kalau antibodi yang dikenal sebagai broadly neutralizing antibodies (bNAbs) bisa dibangkitkan di primata non-humani. Keren, kan? 

Bukan cuma muncul sinyal awal bahwa cara ini menjanjikan, tapi mereka juga benar-benar mengisolasi antibodi fungsional itu dan tahu persis di mana letak “titik lemah” virus HIV yang berhasil mereka serang. 

“Kami tidak hanya melihat tanda awal yang menjanjikan; kami benar-benar mengisolasi antibodi fungsional dan menentukan di mana tepatnya mereka menempel di permukaan virus,” jelas Richard Wyatt, profesor di Departemen Imunologi dan Mikrobiologi, Scripps Research.

Selama ini, tantangannya adalah HIV sangat cepat bermutasi sehingga ada jutaan strain yang berbeda. Makanya, para ilmuwan berupaya menciptakan vaksin yang bisa merangsang tubuh memproduksi bNAbs yang mengenali banyak strain sekaligus. 

Ada orang yang memang spontan memproduksi bNAbs setelah terpapar HIV, tapi bikin vaksin yang konsisten bikin hewan percobaan—atau suatu hari nanti manusia—memproduksi bNAbs tersebut, itu yang bikin pusing ribuan peneliti.

Strategi “Dua Langkah” yang Bikin Heboh

Gimana caranya mereka melakukannya? Pertama, para peneliti merancang tiruan (mimik) protein “spike” HIV—bagian kunci dari virus yang bakal dicegat antibodi. 

Bedanya, desain mimik terbaru ini tidak mudah hancur setelah disuntikkan dan bentuknya mirip banget dengan protein spike asli HIV. 

Setelah itu, mereka menerapkan strategi vaksinasi dua langkah: pertama, “priming” alias memancing sistem imun dengan versi spike mimic yang sugar coat‑nya dihilangkan, supaya situs CD4 (titik menempel virus ke sel imun manusia) terlihat jelas. 

Setelah dua dosis priming, mobilisasi booster sebanyak lima kali, masing‑masing jeda sekitar 12 minggu. Booster ini pakai protein spike dari strain HIV yang berbeda-beda, tapi sugar coat‑nya sudah dipasang lagi agar sistem imun belajar mengenali situs CD4 meski sugar coat menutupi sedikit. 

“Kami nggak asal suntik vaksin. Ini pendekatan terarah berdasarkan struktur agar memicu jenis antibodi yang tepat,” kata Javier Guenaga, ilmuwan senior di Scripps Research.

Hasilnya? Luar biasa! Beberapa hewan coba memproduksi antibodi yang bisa menetralkan “tier 2” HIV—straint yang selama ini paling susah diblokir. 

Dari satu hewan, peneliti mendapatkan keluarga antibodi bernama LJF-0034, yang berhasil menetralkan hampir 70% dari 84 strain HIV global. 

“Sungguh luar biasa melihat vaksin memunculkan cakupan seperti ini di primata non-humani,” ujar Shridhar Bale, ilmuwan senior lainnya.

Lebih Seru Lagi: Titik Baru yang Buka Harapan

Menariknya, mereka juga menemukan kalau antibodi seperti LJF-0034 menempel di situs baru di virus, sambil menjembatani dua bagian spike protein. 

Penemuan ini membuka peluang bikin vaksin lain yang langsung menarget situs baru ini supaya efeknya makin dahsyat. 

Richard Wyatt menambahkan, “Ini belum vaksin final, tapi menemukan target baru yang sangat efektif ini sungguh menggembirakan dan bakal mengarahkan riset selanjutnya.”

Saat ini, salah satu kandidat vaksin dari penelitian ini sudah masuk uji klinis fase 1, dengan hasil awal diharapkan keluar dalam waktu dekat. Para relawan manusia menerima spike protein tanpa sugar coat yang sama seperti di priming vaksin pada studi hewan. Kita tunggu hasilnya dengan penuh harap, karena kalau sukses, bisa jadi langkah besar menuju vaksin HIV yang selama ini kita impikan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment