Jangan Ucapkan 4 Kalimat Ini Jika Ingin Anak Sukses

10 Juni 2024 10:33
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut penulis Amerika dan pakar parenting Margot McColl Bisnow, komunikasi orang tua memainkan peran besar dalam membentuk masa depan anak. (iStock)

Sahabat.com - Anak menjelang dewasa sudah cukup kuat menyerap dan mencatat segala informasi yang ada disekitarnya. Itu sebabnya orang tua perlu memilih kata-kata yang diucapkan kepada anak dengan bijak.

Menurut penulis Amerika dan pakar parenting Margot McColl Bisnow, komunikasi orang tua memainkan peran besar dalam membentuk masa depan anak. Bisnow sampai pada kesimpulan ini setelah mewawancarai 70 orang tua yang membesarkan anak-anak mereka menjadi orang dewasa yang sangat sukses.

Dia menjelaskan bahwa ada empat kata yang tidak akan pernah digunakan oleh orang tua dari anak-anak sukses.

1. "Jangan bermain sepulang sekolah sampai nilai anakmu membaik."

Banyak orang tua yang tidak memahami keinginan dan harapan anaknya. Beberapa anak mungkin tidak memiliki keinginan nyata untuk berprestasi di sekolah, namun kenyataannya, orang tua memaksakan cita-cita mereka sendiri pada anak-anak mereka.

Hendaknya orang tua mendukung keinginan anaknya. Melalui aktivitas bermain, anak belajar berkomunikasi dan membuat aturan serta kesepakatan. Hal ini memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar hingga mampu mengambil keputusan.

2. "Jika kamu mendapat nilai bagus, Ayah dan Ibu akan memberimu uang"

Tampaknya bukan ide yang baik untuk memberikan uang jika anakmu mendapat nilai bagus atau sedang menyelesaikan studi lain. Ketika orang tua hanya berfokus pada kesuksesan dan nilai yang memuaskan di sekolah, potensi anak mereka akan berkurang sebelum mereka tumbuh dewasa.

Nilai dan nilai sekolah memang penting, namun perlu diingat bahwa orang tua juga perlu mendukung perkembangan banyak aspek lain dalam kehidupannya agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang holistik dan positif.

3. "Ayah dan Ibu tidak mempercayaimu, jadi tolong periksa pekerjaan rumahmu dan perbaiki kesalahan apa pun"

Pemilik Mutual Mobile, sebuah perusahaan teknologi besar, John Arrow mengakui bahwa dia dan teman-temannya sedang bersama ketika mereka duduk di kelas lima. Teman saya menulis koran sekolah dan langsung terjual habis. Namun, mereka sama sekali gagal memeriksa faktanya.
Kepala Sekolah sangat marah dan teman-temannya mendapat masalah dengan orang tuanya. Namun orang tua John tertawa dan memintanya untuk memperbaiki kesalahannya.

4. "Supaya kamu dapat beli apa yang kamu inginkan, Ayah dan Ibu memberimu uang jajan tambahan."

Dampak negatif memanjakan anak bermula dari kebiasaan orang tua yang memberikan segala keinginan anaknya. Kebiasaan ini secara tidak langsung menghambat anak dalam mempelajari konsep dan sikap tanggung jawab.

Anak yang terbiasa dimanjakan dengan uang menjadi malas, tidak termotivasi, dan mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi. Bagaimanapun, mereka tumbuh tanpa kematangan emosi dan kesulitan menghadapi masalah bahkan ketika mereka sudah dewasa.

Semua orang tua hendaknya menekankan pentingnya tanggung jawab sejak usia dini. Mereka ingin anak-anaknya mengambil tanggung jawab, menghadapi masalahnya sendiri, belajar dari kesalahannya, dan mendapatkan kepercayaan diri seiring pertumbuhannya.

Yang paling penting adalah mengajari anak bagaimana menggunakan uang jajannya dan menciptakan peluang bagi mereka untuk menabung.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment