Kata Pengamat Pendidikan Soal Memberikan Buket Uang Sebagai Kado untuk Guru

21 Juni 2024 11:09
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Buket uang saja tidak bisa memberikan nilai pendidikan pada anak. (iStock)

Sahabat.com - Tak bisa dipungkiri, saat ini banyak sekali orang tua siswa yang memberi kado kepada guru dalam bentuk buket uang. Momen itu biasanya dilakukan saat kenaikan kelas atau perpisahan sekolah.

Mengingat hal ini, muncul pertanyaan, bolehkah memberikan buket uang sebagai kado kepada guru?

Dosen dan Pengamat Pendidikan Adjat Wiratma mengatakan, boleh memberi kado kepada guru. Namun kado tersebut harus memiliki nilai pendidikan.

“Memberi hadiah pada dasarnya diperbolehkan kecuali ada larangannya. Namun demikian yang terjadi dalam dunia pendidikan, sehingga apapun yang dilakukan harus mempunyai tujuan pendidikan.

Sebaiknya dilakukan saat siswa berterima kasih kepada gurunya. Oleh karena itu, mengajarkan anak untuk menghormati guru juga merupakan nilai moral yang penting.

Dalam kesempatan yang sama Adjat menyampaikan bahwa guru bermoral tidak pernah berharap menerima anugerah tertentu dari siswanya. Mereka bahagia ketika anaknya lulus dengan nilai bagus.

"Guru akan bahagia melihat anak-anak lulus dengan nilai yang baik. Tapi kalau ada siswa yang memberi hadiah, kenapa mereka harus menolak, kecuali tentu saja gurunya yang memintanya?"

Bolehkah memberikan buket uang kepada guru?

Jika ingin memberikan hadiah atau cenderamata kepada guru, sebaiknya pilihlah hadiah yang bernilai pendidikan. Misalnya, buatlah gambar bersama anak Anda dan berikan kepada guru.

"Pilih hadiah yang bernilai pendidikan. Misalnya mengajari anak menggambar, dan gambar tersebut kemudian menjadi karya anak yang dijadikan hadiah kepada guru, atau kerajinan tangan yang dibuat dengan partisipasi anak, '' kata dosen pascasarjana Universitas Panca Sakti Bekasi.

Lebih lanjut Adjat menyarankan agar orang tua menghormati profesi guru. Hal ini memungkinkan orang tua untuk memilih 'hadiah' yang menurut mereka pantas.

“Orang tua juga harus menghormati profesi mulia guru agar bisa menentukan ‘hadiah’ apa yang pantas diberikan kepada guru anaknya,” jelas Adjat.

Buket uang saja tidak bisa memberikan nilai pendidikan pada anak.

Adjat mengatakan jika guru merasa membutuhkan dukungan finansial, hal itu dapat dibantu melalui komite yang bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan guru merasa dihormati.

"Buket uang sering digunakan sebagai hadiah belakangan ini. Saya kira ini ada hubungannya dengan nilai-nilai membesarkan anak. Misalnya, jika seorang guru tidak mampu secara finansial dan orang tua siswa ingin membantunya, hal ini dapat dilakukan melalui komite kerja sama. Saya pikir lebih suatu kehormatan diperlakukan seperti itu sebagai guru,” ujarnya.

"Untuk menghormati jasa mulia guru, jangan mendidik anak-anak kita dengan memberikan uang atau materi. Ini adalah cara kita mendidik generasi yang tidak baik saya pikir," pungkasnya. 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment