Kematian Kanker Akibat Alkohol di AS Meningkat Dua Kali Lipat!

30 Mei 2025 19:01
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Baru-baru ini, peneliti dari Sylvester Comprehensive Cancer Center, University of Miami, mengungkap fakta mengejutkan: antara 1990 dan 2021, angka kematian akibat kanker yang berhubungan dengan alkohol di Amerika Serikat nyaris dua kali lipat, naik dari hampir 12.000 menjadi lebih dari 23.000 jiwa per tahun.

Sahabat.com - Pernah nggak sih terpikir kalau segelas minuman beralkohol bisa berdampak lebih serius dari sekadar pusing keesokan harinya? 

Baru-baru ini, peneliti dari Sylvester Comprehensive Cancer Center, University of Miami, mengungkap fakta mengejutkan: antara 1990 dan 2021, angka kematian akibat kanker yang berhubungan dengan alkohol di Amerika Serikat nyaris dua kali lipat, naik dari hampir 12.000 menjadi lebih dari 23.000 jiwa per tahun.

“Ini kenaikan yang besar dan mengkhawatirkan,” ujar Dr. Chinmay Jani, hematologi-onkologi fellow yang memimpin studi dan meraih ASCO Merit Award. 

Studi ini dipresentasikan di ASCO 2025 di Chicago dan dipublikasikan di Journal of Clinical Oncology. Mereka menganalisis data Global Burden of Disease, menyoroti kanker-kanker yang sering dipicu alkohol—mulai dari payudara, hati, kolorektal, tenggorokan, hingga kerongkongan.

Lebih parah lagi, beban ini ternyata paling tinggi pada pria usia 55 ke atas, dengan kenaikan angka kematian sedikit di atas 1% setiap tahun sejak 2007 hingga 2021. 

“Kita perlu meningkatkan kesadaran publik, bahkan di kalangan medis,” katanya. 

Pasalnya, meski 89% orang tahu rokok bisa sebabkan kanker, hanya 45% yang paham kalau alkohol juga berisiko tinggi.

Setiap tahun ada sekitar 100.000 kasus kanker baru di AS yang dipicu alkohol—sekitar 5% dari total kasus—dan 20.000 kematian. Jumlah ini bahkan lebih tinggi dibanding korban kecelakaan akibat mengemudi dalam pengaruh alkohol. Uniknya, peningkatan angka kematian khusus terjadi pada pria; pada wanita justru ada penurunan sedikit sejak 1990.

Meski total kematian kanker ada tren menurun berkat skrining dan perawatan lebih baik, persentase kematian yang disumbang alkohol justru naik hampir 50% selama periode itu. Kanker hati, kolorektal, dan kerongkongan mencatat lonjakan terbesar, sedangkan Standar Negara Bagian seperti Washington DC dan Texas punya angka tertinggi, berbanding terbalik dengan Utah yang terendah.

“Kita berharap penelitian ini bisa mendidik masyarakat tentang dampak alkohol pada risiko kanker, karena ini faktor yang bisa kita ubah,” kata Dr. Gilberto Lopes, penulis senior studi dan Chief Division of Medical Oncology di Sylvester. 

Intinya, sobat, mengurangi atau berhenti minum bisa jadi langkah mudah untuk menekan risiko yang mengintai di balik segelas alkohol.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment