Sahabat.com - Mempelajari bahasa kedua mungkin terdengar seperti pendekatan yang tidak biasa untuk mengatasi autisme, namun penelitian menunjukkan manfaat mengejutkan dari menjadi bilingual.
"Jika Anda harus menguasai dua bahasa, Anda harus menekan salah satunya untuk menggunakan yang lainnya," kata Lucina Uddin, seorang profesor psikiatri dan psikologi perkembangan di Universitas California, Los Angeles.
"Itulah ide utamanya, bahwa penghambatan atau kemampuan untuk menghentikan diri Anda dari melakukan sesuatu, mungkin dapat diperkuat dengan menguasai dua bahasa," lanjutnya.
Untuk penelitian ini, Uddin, yang saat itu merupakan profesor di Universitas Miami, bersama timnya mengamati 116 anak berusia antara 7 hingga 12 tahun.
Sebanyak 21 dari 53 peserta dengan gangguan spektrum autisme (ASD) adalah anak-anak multilingual, begitu juga dengan 35 anak yang berkembang secara tipikal.
Sebagian besar anak multilingual berbicara bahasa Inggris dan Spanyol. Beberapa di antaranya juga berbicara bahasa Prancis, Ibrani, Portugis, Jepang, atau Bulgaria selain bahasa Inggris.
Orang tua mengisi kuesioner yang menilai kemampuan anak untuk memahami sudut pandang orang lain serta komunikasi sosial.
Dalam tes keterampilan fungsi eksekutif yang, misalnya, membantu orang memecahkan masalah, membuat keputusan, dan mengelola emosi, peneliti menemukan bahwa anak yang berbicara lebih dari satu bahasa memiliki keuntungan dibandingkan anak lainnya.
Anak multilingual yang didiagnosis dengan ASD jauh lebih mampu mengendalikan impuls mereka dibandingkan anak dengan spektrum autisme yang hanya berbicara dalam bahasa ibu mereka.
"Kami menemukan asosiasi langsung dan tidak langsung antara status multilingual dan keterampilan mengambil perspektif, sehingga multilingualisme dikaitkan dengan keterampilan mengambil perspektif yang lebih baik," tulis para peneliti.
Penjelasan yang mungkin untuk ini adalah, orang yang berbicara lebih dari satu bahasa dipaksa untuk memperhatikan petunjuk sosial untuk memutuskan bahasa mana yang harus digunakan. Atau pengetahuan bahasa kedua mereka disertai dengan kemampuan lebih tinggi untuk memahami bahasa itu sendiri, seperti yang dilaporkan The Washington Post.
Peneliti mengatakan keterampilan fungsi eksekutif anak multilingual dapat diasah oleh kebutuhan untuk memilih bahasa yang tepat untuk digunakan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa mendorong multibahasa di rumah bisa memberikan "intervensi alami" untuk beberapa jenis fungsi mental.
0 Komentar
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Trik Bugar Usia 40+: Rahasia Latihan dari Pelatih Selebriti yang Bikin Tubuh Tetap Kuat & Awet Muda
Kok Bisa? Atlet Justru Punya Risiko Gangguan Irama Jantung Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya
Sydney Sweeney Pamer Foto Berani Saat Bersiap ke Premiere ‘The Housemaid’, Netizen Terpukau
Riset Terbaru Ungkap Manfaat Kerja dari Rumah untuk Kesehatan Mental, Wanita Paling Diuntungkan
Riset Baru Ungkap Risiko Tersembunyi Tato: Bisa Ganggu Imunitas hingga Pengaruh Vaksin
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Ramalan Shio Kuda 2026: Karier, Cinta, dan Kondisi Finansial
Terungkap! Jadi Penyanyi Terkenal Bisa Memangkas Usia Hingga 4,5 Tahun
Leave a comment