Sahabat.com - Kebiasaan minum kopi atau teh setiap hari ternyata bisa membawa manfaat besar bagi kesehatan otak, terutama saat usia mulai menua.
Studi terbaru menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang serta teh dalam jumlah sedang hingga tinggi dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada lansia, terutama kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Alzheimer’s Disease ini melibatkan lebih dari 8.700 orang berusia 60 hingga 85 tahun di Inggris dan berlangsung selama hampir 10 tahun. Para peserta awalnya dalam kondisi sehat tanpa demensia dan menjalani serangkaian tes kognitif secara berkala.
Minum kopi 1 hingga 3 cangkir per hari terbukti berkaitan dengan penurunan kemampuan berpikir yang lebih lambat dibanding mereka yang minum lebih dari 4 cangkir per hari. Sementara itu, konsumsi teh—baik dalam jumlah sedang maupun tinggi—terkait dengan penurunan fungsi otak yang lebih lambat, khususnya dalam kemampuan berpikir logis atau fluid intelligence.
“Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi kopi dan teh secara moderat dapat menjadi kebiasaan sehat yang mendukung kesehatan otak saat menua,” kata Dr. Samantha Gardener, peneliti utama dari Edith Cowan University yang ikut menulis studi ini.
Dalam penelitian ini, para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan kebiasaan minum mereka: tidak pernah, sedang (1-3 cangkir per hari), dan tinggi (lebih dari 4 cangkir). Mereka kemudian menjalani tes untuk mengukur kecepatan berpikir, ingatan angka, dan kemampuan mengingat gambar.
Hasilnya, mereka yang tidak pernah minum kopi dan yang minum secara moderat menunjukkan penurunan yang lebih lambat dalam kemampuan berpikir dibanding peminum berat. Mereka juga mengalami lebih sedikit kesalahan dalam tes visual, menandakan ingatan visual yang lebih terjaga. Sebaliknya, konsumsi kopi yang terlalu tinggi justru dikaitkan dengan penurunan kemampuan berpikir yang lebih cepat.
Sementara itu, konsumsi teh—baik sedang maupun tinggi—menunjukkan hubungan yang signifikan dengan penurunan fungsi otak yang lebih lambat. Meski demikian, para peminum teh justru sempat mencatat nilai awal yang lebih rendah dalam kemampuan berpikir dibanding mereka yang tidak minum teh, walau performanya membaik seiring waktu.
Para peneliti juga memperhitungkan berbagai faktor yang bisa memengaruhi hasil, seperti usia, pendidikan, status sosial ekonomi, indeks massa tubuh, dan risiko genetik Alzheimer. Mereka bahkan menyesuaikan data untuk menghindari pengaruh dari konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, diabetes, atau depresi.
Menariknya, kandungan kafein diyakini menjadi salah satu faktor kunci dalam temuan ini. Kopi mengandung sekitar 95 mg kafein per cangkir, sedangkan teh mengandung jauh lebih sedikit, yakni sekitar 28–45 mg. Inilah yang mungkin menjelaskan mengapa konsumsi teh tinggi tetap memberikan efek perlindungan, sementara konsumsi kopi yang terlalu tinggi justru berdampak sebaliknya.
Meskipun hasilnya menjanjikan, para peneliti mengingatkan bahwa studi ini hanya menunjukkan hubungan, bukan sebab-akibat.
“Kami masih memerlukan studi lanjutan secara acak untuk benar-benar membuktikan efek perlindungan ini,” jelas Dr. Gardener.
Penelitian ini menjadi langkah penting dalam mencari kebiasaan sehari-hari yang bisa membantu menjaga kesehatan otak di masa tua. Jika kamu rutin minum kopi atau teh setiap hari dalam jumlah yang wajar, bisa jadi kamu sedang membantu otakmu tetap tajam lebih lama.
0 Komentar
Minum Kopi atau Teh Setiap Hari Bisa Bikin Otak Tetap Tajam di Usia Tua, Ini Penjelasannya
Jalan Kaki 7.000 Langkah Sehari Bisa Kurangi Risiko Penyakit Serius, Ini Kata Para Ahli
Leave a comment