Rahasia Camilan Kolagen Ini Bikin Timbangan Melorot Tanpa Diet Ketat!

30 Mei 2025 18:37
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Baru-baru ini peneliti dari European Congress on Obesity mempresentasikan hasil studi yang dipublikasi di Nutrients: sekelompok orang yang makan dua batangan protein kolagen setiap hari selama 12 minggu ternyata kehilangan berat rata‑rata 3 kilogram—dua kali lipat lebih banyak daripada yang cuma minum air putih saja sebelum makan (6,6 vs 3,3 pound) tanpa harus ekstra olahraga atau diet ketat.

Sahabat.com - Siapa sangka camilan kecil bisa jadi kunci turunin berat badan? 

Baru-baru ini peneliti dari European Congress on Obesity mempresentasikan hasil studi yang dipublikasi di Nutrients: sekelompok orang yang makan dua batangan protein kolagen setiap hari selama 12 minggu ternyata kehilangan berat rata‑rata 3 kilogram—dua kali lipat lebih banyak daripada yang cuma minum air putih saja sebelum makan (6,6 vs 3,3 pound) tanpa harus ekstra olahraga atau diet ketat.

“Makan lebih banyak—bukan lebih sedikit—supaya berat badan turun, kedengarannya luar biasa,” kata Su‑Nui Escobar, ahli obesitas. 

Rahasianya, kolagen dalam batangan ini dirancang khusus untuk menyerap air di perut, jadi bikin kenyang lebih lama sebelum makan siang dan makan malam.

Selain itu, hasilnya juga menunjukkan tekanan darah dan lingkar pinggang mereka ikut turun, tanpa kehilangan banyak massa otot. 

“Biasanya kalau berat berkurang, massa otot ikut amblas. Tapi dari penelitian ini, suplemen kolagen mampu mempertahankan otot tanpa tambahan olahraga,” terang Fermín Milagro, peneliti dari University of Navarra.

Lalu, kenapa bisa begitu? Menurut Milagro, kolagen yang sulit dicerna ini sampai ke usus besar dan menjadi “makanan” bagi bakteri baik, menghasilkan asam lemak rantai pendek yang berpotensi meredam peradangan dan angka obesitas. Ditambah lagi, kolagen diduga lebih “termogenik”—artinya proses pencernaannya membakar lebih banyak kalori dibanding protein biasa.

Tentu saja, penelitian ini belum sempurna. Hanya 64 orang ikut serta dan durasinya baru 12 minggu. Selain itu, karena batangan ini juga mengandung serat, maltitol, dan bahan lain, masih belum jelas apakah kolagen sendiri yang jadi aktor utamanya. Belum lagi, studi ini dibiayai oleh Viscofan, produsen selubung kolagen—jadinya kita harus tetap bijak menyikapi hasilnya.

Kalau ingin coba, hampir tak ada efek samping berarti. Asal konsultasi dulu ke dokter atau ahli gizi, lalu pastikan suplemen yang dipilih sudah teruji pihak ketiga. Ingat juga cek label, terutama kalau punya alergi makanan laut karena banyak kolagen diproduksi dari ikan.
Intinya, camilan kolagen ini menarik banget buat dicoba—apalagi kalau kamu bosan diet ketat dan mau alternatif yang simpel. Tapi jangan lupa, obat paling ampuh tetap kombinasi pola makan seimbang dan gaya hidup aktif. Selamat mencoba, sahabat!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment