Terungkap! Suplemen Ini Diklaim Ampuh Atasi Depresi, Tapi Apa Kata Ilmuwan?

25 Juli 2025 12:08
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian ini dilakukan karena depresi telah menjadi masalah umum di seluruh dunia.

Sahabat.com - Suplemen untuk mengatasi depresi kini semakin banyak beredar dan digemari masyarakat. Tapi benarkah suplemen-suplemen ini benar-benar bekerja? 

Sebuah studi besar yang mengulas 209 uji klinis terhadap 64 produk over-the-counter (OTC) mengungkap hasil mengejutkan. 

Banyak produk populer seperti minyak ikan omega-3, St John’s Wort, saffron, hingga vitamin D memang telah diteliti, namun hasilnya tidak selalu konsisten.

Penelitian ini dilakukan karena depresi telah menjadi masalah umum di seluruh dunia. Di Inggris saja, sekitar 11% orang mengalami gejala depresi ringan, 4% sedang, dan 3% berat. Banyak yang mencoba berbagai cara untuk merasa lebih baik—dari konsumsi obat dokter, terapi bicara, hingga olahraga. Tak jarang, suplemen OTC dipilih karena lebih mudah didapatkan di toko obat, swalayan, atau online.

Namun, dari sekian banyak produk yang diklaim bisa bantu atasi depresi, hanya beberapa yang terbukti cukup kuat berdasarkan penelitian ilmiah. 

Dr. Rachael Frost, peneliti utama sekaligus dosen senior di Liverpool John Moores University mengatakan, “Kami menemukan beberapa produk seperti St John’s Wort dan saffron menunjukkan efektivitas yang setara dengan obat resep antidepresan, sementara yang lain masih butuh lebih banyak bukti.”

Studi ini juga menunjukkan bahwa probiotik dan vitamin D cenderung membantu mengurangi gejala depresi dibanding plasebo. Sementara omega-3, walau sangat populer, justru lebih sering gagal menunjukkan manfaat signifikan dalam banyak uji klinis.

Untuk produk dengan bukti yang mulai muncul, seperti asam folat, lavender, zinc, tryptophan, rhodiola, dan lemon balm, hasilnya cukup menjanjikan meski belum bisa disimpulkan secara pasti. 

Beberapa bahan alami lain seperti chamomile, bitter orange, dan Persian lavender juga menunjukkan hasil positif dalam dua uji klinis. Namun, banyak produk lain seperti melatonin, magnesium, curcumin, dan vitamin C memberikan hasil yang campur aduk.

Sayangnya, lebih dari 40 produk hanya diuji dalam satu studi, sehingga masih terlalu dini untuk menyimpulkan efektivitasnya. Produk seperti ginseng, ginkgo biloba, bunga jeruk, dan peppermint memang sering digunakan, namun belum ada studi ilmiahnya.

Kabar baiknya, hampir semua suplemen ini tergolong aman saat dikonsumsi sendiri atau bersamaan dengan obat dokter. Namun, sangat disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga kesehatan karena kemungkinan interaksi dengan obat lain tetap ada.

Ke depannya, para peneliti berharap akan ada lebih banyak studi yang meneliti efektivitas suplemen alami ini, terutama yang umum digunakan masyarakat tapi belum diteliti secara ilmiah. 

“Masih banyak potensi tersembunyi dari produk alami, tapi kita perlu data yang lebih kuat untuk mendukung penggunaannya,” tambah Dr. Frost.

Jika kamu sedang mencari solusi alami untuk membantu mengelola depresi ringan hingga sedang, produk seperti saffron, St John’s Wort, atau vitamin D bisa jadi pilihan—tentu dengan pengawasan ahli. Namun, jangan lupa, penanganan depresi tetap perlu pendekatan menyeluruh dan tidak cukup hanya dengan mengandalkan suplemen.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment