Makan Buah dan Sayur Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Serangan Jantung? Ini Jawaban Ilmiahnya!

13 Juni 2025 16:17
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah penelitian terbaru dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa senyawa alami bernama phytosterol yang banyak ditemukan di makanan nabati ternyata punya manfaat luar biasa buat kesehatan metabolik.

Sahabat.com - Kalau kamu masih malas makan sayur, buah, atau kacang-kacangan, bisa jadi kamu melewatkan "senjata rahasia" alami yang bisa bantu tubuh kamu terhindar dari penyakit serius seperti jantung dan diabetes tipe 2. 

Sebuah penelitian terbaru dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa senyawa alami bernama phytosterol yang banyak ditemukan di makanan nabati ternyata punya manfaat luar biasa buat kesehatan metabolik. Gak cuma menurunkan risiko penyakit, tapi juga bantu mengendalikan gula darah, mengurangi peradangan, dan bahkan memperbaiki kondisi mikrobioma usus!

Phytosterol ini sebenarnya mirip kolesterol, tapi berasal dari tanaman. Kamu bisa menemukannya di buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Dalam riset berskala besar yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang dewasa di Amerika Serikat selama lebih dari 30 tahun, ditemukan bahwa mereka yang konsumsi phytosterol paling tinggi punya risiko 9% lebih rendah terkena penyakit jantung dan 8% lebih rendah kena diabetes tipe 2. 

Nggak cuma itu, biomarker darah mereka juga menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal resistensi insulin dan peradangan — dua hal yang erat banget kaitannya dengan penyakit kronis.

“Temuan kami mendukung saran diet untuk lebih banyak mengonsumsi pola makan berbasis nabati yang sehat dan kaya akan sayur, buah, kacang-kacangan, serta biji-bijian,” kata Dr. Fenglei Wang, peneliti dari Harvard, saat mempresentasikan hasil riset ini dalam pertemuan tahunan NUTRITION 2025 di Orlando, Florida. Menariknya, penelitian ini juga melihat peran mikrobioma usus — kumpulan bakteri baik di dalam perut — dalam membantu tubuh memetabolisme phytosterol. 

Mereka menemukan bahwa spesies bakteri seperti Faecalibacterium prausnitzii mungkin punya peran penting dalam menguraikan phytosterol dan mendukung metabolisme yang lebih sehat.

Meski penelitian ini sifatnya observasional — artinya belum bisa bilang phytosterol pasti jadi penyebab turunnya risiko — tapi gabungan data dari hasil metabolik, biomarker, dan mikrobioma memperkuat dugaan bahwa makanan nabati bukan cuma baik, tapi bisa jadi kunci penting buat gaya hidup sehat jangka panjang. 

Jadi, mulai sekarang, coba deh isi piringmu dengan lebih banyak sayuran, buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Nggak cuma bikin kenyang, tapi juga bisa jadi perlindungan alami dari penyakit kronis.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment