Sahabat.com - Menantu dan mertua memiliki hubungan kedekatan berdasarkan ikatan pernikahan sang anak dengan pria atau wanita pilihan hatinya. Karena itu tak sedikit hubungan antara menantu dengan mertua dilandasi oleh salah satunya, rasa saling 'tidak enak'.
Tidak sedikit juga hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis yang disebabkan berbagai faktor. Lantas apa saja penyebab tidak harmonisnya hubungan menantu dengan mertua?
Berikut ini penyebab dan solusi agar hubungan menantu dengan mertua yang semula tidak harmonis kembali menjadi baik-baik saja.
1. Perbedaan kepribadian
Menikah bukan hanya menyatukan dua karakter yang berbeda, namun juga menyatukan dua keluarga yang berbeda. Pola pikir yang berbeda antara menantu dan mertua bisa menimbulkan konflik sehingga hubungan menjadi tidak harmonis.
Perbedaan pola pikir dan karakter sebetulnya wajar terjadi. Sebab, menantu dan mertua lahir pada era yang berbeda dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda pula.
Para menantu tidak dapat memilih tipe mertua sesuai keinginan. Hal yang perlu lakukan hanyalah memahami perbedaan kepribadian, pola pikir, hingga cara penyelesaian masalah.
Sikap saling menghargai dan menghormati diperlukan guna menciptakan hubungan harmonis antara mertua dan menantu.
2. Mertua belum siap melepas anaknya
Mertua perempuan umumnya lebih sulit melepas anak laki-lakinya untuk menikah dengan orang lain.
Sebab, mertua perempuan khawatir anaknya akan melupakan dirinya dan lebih memprioritaskan istrinya.
Ketidakrelaan dan ketakutan itu terus menghantui mertua perempuan, sehingga memengaruhi penilaiannya terhadap menantunya.
Itulah sebabnya, para menantu perlu mengenal mertua dengan baik terlebih dahulu sebelum menikah.
Menantu perlu meyakinkan mertua bahwa anaknya tetap menyayangi orangtuanya meski memutuskan menikah dengan orang lain.
Menantu juga perlu memastikan pasangan tetap memiliki waktu bersama orangtua.
3. Tinggal satu rumah
Faktor utama konflik antara menantu dan mertua, yakni mereka tinggal satu rumah. Hal ini sering terjadi pada menantu perempuan dan mertua perempuan.
Mertua perempuan sering sekali merasa anak laki-lakinya adalah miliknya, sehingga dia bisa mengatur kehidupan anak laki-lakinya. Sedangkan, menantu perempuan merasa mertua terlalu ikut campur kehidupan rumah tangganya.
Kondisi itulah yang kerap menimbulkan gesekan dan konflik antara menantu dan mertua.
4. Perbedaan gaya hidup
Perbedaan gaya hidup antara mertua dan menantu juga sering menimbulkan konflik. Contohnya, mertua yang terbiasa hidup sederhana biasanya kurang cocok dengan menantu yang sering hidup mewah, begitu pun sebaliknya.
Perbedaan gaya hidup antara menantu dan mertua itu bisa disebabkan perbedaan suku, bahasa, maupun tempat tinggal. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengenal tipe keluarga pasangan terlebih dahulu.
5. Mertua suka ikut campur urusan rumah tangga
Dalam beberapa kasus, ada mertua yang suka mencampuri atau mengintervensi rumah tangga anaknya. Hal itu pun dapat memicu konflik dengan menantu karena menantu merasa mertua sudah bersikap di luar batas.
Mertua yang bersikap seperti itu biasanya hanya ingin melihat anaknya hidup bahagia. Namun, cara yang dilakukan cenderung salah dan menimbulkan kesalahpahaman.
6. Menantu tidak hormat pada mertua
Sebagian menantu perempuan mungkin merasa tidak bisa berhubungan baik dengan mertua perempuannya. Jadi, mereka terkesan bersikap tidak hormat dan tidak memperlakukan mertua sebagaimana ia menghormati orangtua kandunganya.
Lalu bagaimana agar hubungan menantu dengan mertua yang semula tak harmonis bisa menjadi harmonis kembali? Berikut solusi dan tipsnya.
1. Kenali pribadi mertua
Mengenali kepribadian mertua dapat membantu membangun hubungan harmonis antara menantu dengan mertua. Sebagai menantu, kamu bisa mencoba mencari persamaan dengan mertua, baik dari hobi maupun hal-hal kecil yang sama-sama disukai. Misalnya, kamu dan ibu mertua sama-sama hobi memasak, maka cobalah untuk masak bersama.
Jika tinggal berjauhan, maka cobalah atur jadwal kunjungan rutin ke rumah mertua agar mempererat hubungan. Dalam sebuah penelitian terungkap bahwa minat yang sama dapat mendekatkan hubungan menantu dan mertua.
2. Bersikap hormat
Sebagai menantu, hendaknya bersikap sopan dan hormat kepada mertua. Selain sebagai orangtua pasangan, mertua juga orang yang lebih tua sehingga harus tetap dihormati.
Tetaplah menjaga sikap dan perkataan di depan mertua, agar tidak menyakiti hati mereka.
3. Memberi pujian tulus
Pada dasarnya, setiap orang menyukai pujian yang tulus, tidak terkecuali mertua. Sebagai menantu, kamu dapat memuji dan berterima kasih karena telah membesarkan putra atau putri yang luar biasa.
Pujian yang tulus dapat meluluhkan hati mertua, yang pada akhirnya dapat membina hubungan harmonis.
4. Komunikasi
Komunikasi yang baik dengan mertua merupakan kunci hubungan yang harmonis. Pilihlah kata-kata yang tepat serta tidak menyakiti perasaan mertua saat berbincang atau mengemukakan pendapat kamu.
0 Komentar
Minuman yang Disarankan Boleh dan Tak Boleh Dikonsumsi Pagi Hari
Pasangan Anda Gemar Selingkuh? Begini Tips Mengatasinya
Hindari Makanan-makanan Ini Saat Usia 50 Tahun
Tuna Wisma Ini Tinggal di Dalam Supermarket Selama Setahun
Cewek Ethiopia Ini Ngaku 16 Tahun Tak Makan dan Minum Apapun
Leave a comment