Mengapa Pria Bisa Menambah Berat Badan Setelah Menikah? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

28 Maret 2025 22:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Hasil studi menunjukkan bahwa pria yang menikah memiliki risiko 3,2 kali lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan pria yang belum menikah.

Sahabat.com - Menurut penelitian terbaru, pernikahan dapat meningkatkan risiko obesitas pada pria, tetapi tidak pada wanita. Secara global, prevalensi obesitas telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990. 

Saat ini, lebih dari 2,5 miliar orang dewasa dan anak-anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari separuh populasi dewasa dan sepertiga anak-anak akan mengalami kondisi tersebut.

Faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, genetika, paparan racun lingkungan, dan masalah kesehatan tertentu memang diketahui meningkatkan risiko obesitas. Namun, para peneliti dari National Institute of Cardiology di Warsawa, Polandia, ingin mengetahui apakah ada faktor lain yang turut berperan.

Penelitian yang dipresentasikan dalam Kongres Eropa tentang Obesitas di Málaga, Spanyol, melibatkan analisis data medis dari 2.405 orang dengan usia rata-rata 50 tahun. 

Hasil studi menunjukkan bahwa pria yang menikah memiliki risiko 3,2 kali lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan pria yang belum menikah. Meskipun demikian, studi ini tidak menunjukkan dampak serupa pada wanita yang sudah menikah.

Selain itu, pernikahan meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan pada pria sebesar 62% dan 39% pada wanita. Penelitian serupa di Tiongkok pada 2024 juga menemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) pria cenderung meningkat dalam lima tahun pertama setelah menikah. Hal ini berhubungan dengan konsumsi kalori yang lebih tinggi dan kurangnya aktivitas fisik.

Studi sebelumnya dari Universitas Bath menunjukkan bahwa pria yang menikah memiliki berat badan rata-rata 1,4 kg lebih tinggi dibandingkan dengan pria lajang. Penelitian di Warsawa juga mencatat bahwa usia mempengaruhi penambahan berat badan. 

Setiap tambahan usia satu tahun dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan pada pria dan wanita, serta meningkatkan risiko obesitas pada keduanya.

Pada wanita, faktor lain seperti depresi dan rendahnya literasi kesehatan turut meningkatkan risiko obesitas, sementara faktor ini tidak mempengaruhi pria. Katharine Jenner, Direktur Obesity Health Alliance, menegaskan bahwa obesitas bukan hanya masalah pilihan pribadi. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor sosial, psikologis, dan lingkungan.

Joanna Syrda, dosen ekonomi bisnis dari University of Bath, mengatakan temuan ini memperkuat penelitiannya pada 2017 yang menunjukkan bahwa BMI pria meningkat setelah menikah dan cenderung menurun setelah perceraian. 

Ia menjelaskan bahwa pria lajang lebih cenderung menjaga kebugaran untuk mencari pasangan, sementara mereka yang menikah mungkin lebih sering makan teratur atau makanan yang lebih berkalori, yang bisa disebabkan oleh ekspektasi sosial terkait pernikahan.

Jim Pollard, konsultan dari 
Men's Health Forum, mengingatkan agar hasil penelitian ini tidak diinterpretasikan secara berlebihan. Ia menekankan bahwa kenaikan berat badan pada pria yang menikah mungkin juga dipengaruhi oleh gaya hidup yang sibuk, stres pekerjaan, dan pola makan yang tidak sehat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment