Minuman Viral Ini Disebut Bisa Redakan Stres, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

Sahabat.com - Belakangan ini, minuman bernama cortisol cocktail jadi perbincangan hangat di TikTok. Banyak pengguna media sosial yang mengklaim bahwa minuman campuran magnesium, air kelapa, dan perasan jeruk ini bisa membantu tidur lebih nyenyak, membuat tubuh rileks, dan menurunkan stres. Tapi apakah benar demikian?

Minuman ini dianggap sebagai cara alami untuk mendukung sistem saraf, apalagi di tengah meningkatnya kasus stres dan kelelahan akibat kurang tidur. 

Beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai ritual relaksasi sebelum tidur. Tapi sayangnya, klaim tersebut belum sepenuhnya didukung oleh penelitian ilmiah.

Ahli gizi Beth Edwards menjelaskan bahwa magnesium memang berperan penting dalam ratusan proses biokimia di dalam tubuh. 

“Saat kita stres, tubuh akan lebih cepat menguras cadangan magnesium. Bahkan, kita juga lebih banyak membuang magnesium lewat urin. Jadi, menambah asupan magnesium bisa membantu,” jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Amie Parry-Jones, seorang ahli gizi yang mengatakan bahwa kadar kortisol tinggi bisa menguras elektrolit dalam tubuh. 

“Kekurangan magnesium bisa memicu berbagai gejala terkait stres. Karena itu, beberapa orang mungkin merasa terbantu dengan suplemen magnesium,” ujarnya.

Namun, kandungan magnesium dalam satu gelas cortisol cocktail terbilang rendah. Jadi, meski secara teori bisa membantu, efeknya mungkin sangat kecil.

Selain magnesium, minuman ini juga mengandung vitamin C dari air jeruk atau lemon. Menurut Edwards, vitamin C berperan penting dalam mendukung respons stres dan fungsi optimal kelenjar adrenal, yang memproduksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. 

Sayangnya, Parry-Jones menambahkan bahwa manfaat nyata vitamin C dalam mengatasi stres biasanya datang dari suplemen dosis tinggi, bukan dari jus buah biasa.

Air kelapa dalam campuran minuman ini juga dianggap bisa membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit karena kandungan kalium di dalamnya. Tapi menurut para ahli, efeknya tetap tergolong ringan.
Lalu, adakah risiko dari minuman ini? 

Ternyata, ada beberapa kemungkinan efek samping yang perlu diperhatikan. Misalnya, gula alami dari jus jeruk bisa cepat diserap tubuh karena tidak disertai serat dari buah utuh. Ini bisa memicu lonjakan gula darah sebelum tidur, yang justru membuat tidur terganggu. 

“Lonjakan ini bisa membuat kita merasa panas, gelisah, dan sulit tidur. Dan kualitas tidur yang buruk justru bisa meningkatkan kadar kortisol keesokan harinya,” jelas Parry-Jones.

Tak hanya itu, air soda dalam resep mocktail ini bisa menimbulkan rasa kembung, reflux, atau gas di perut—semuanya bisa berdampak pada tidur malam yang kurang nyenyak.

Meski begitu, para ahli sepakat bahwa mencoba minuman ini tidak berbahaya. Tapi jangan berharap terlalu banyak. 

“Cortisol mocktail ini mungkin terdengar menarik, tapi sangat kecil kemungkinan bisa benar-benar menurunkan kadar kortisol atau mengatasi stres secara signifikan,” kata Parry-Jones.

Edwards menambahkan, “Dosis sangat menentukan. Kandungan dalam minuman ini terbilang kecil, jadi efeknya pun tak seberapa.”

Kalau kamu merasa lebih tenang setelah meminumnya, bisa jadi itu efek placebo. “Efek placebo bisa sangat kuat pada awalnya, tapi biasanya tak bertahan lama,” kata Parry-Jones.

Kesimpulannya, tak ada salahnya mencoba minuman ini sebagai bagian dari rutinitas relaksasi. Tapi ingat, manajemen stres yang sesungguhnya tetap bergantung pada gaya hidup secara keseluruhan—mulai dari kualitas tidur, pola makan, hingga aktivitas fisik.

Seperti kata Edwards, “Daripada fokus pada satu minuman sebagai solusi cepat, lebih baik lihat gambaran besar: gaya hidup secara menyeluruh adalah kunci untuk mengelola stres dengan sehat.”