Remaja Rentan Depresi, Studi Ungkap Pentingnya Dukungan Keluarga dan Sekolah untuk Selamatkan Mental Mereka

Sahabat.com - Sahabat, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Spanyol mengungkap fakta serius mengenai kesehatan mental remaja usia 14 hingga 17 tahun. 

Hasil studi menunjukkan bahwa hampir 40% remaja merasa kesepian sepanjang tahun lalu, sementara 14% mengaku mengalami depresi berat dan lebih dari 15% bahkan pernah mencoba bunuh diri. 

Angka ini memperlihatkan betapa rapuhnya kondisi psikologis generasi muda kita.
Lebih jauh lagi, penelitian ini juga menemukan bahwa 29% remaja pernah melakukan perilaku menyakiti diri sendiri, dan 10% di antaranya memikirkan hal itu secara rutin. 

Situasi menjadi lebih mengkhawatirkan pada kelompok remaja LGTBI+, di mana mereka dilaporkan menghadapi tingkat perundungan yang lebih tinggi, dukungan keluarga yang lebih rendah, serta mengalami mikroagresi dari lingkungan sekitar.

“Kami menemukan bahwa remaja LGTBI+ memiliki keterhubungan yang jauh lebih rendah dengan keluarga dan lingkungan sekolah. Penolakan keluarga, perundungan teman sebaya, dan mikroagresi sangat berhubungan dengan tingkat stres psikologis yang lebih tinggi pada kelompok ini,” jelas Yolanda Pastor, profesor psikologi di URJC sekaligus peneliti utama studi tersebut.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology ini menegaskan bahwa jaringan dukungan sosial adalah faktor paling penting untuk menjaga kesehatan mental remaja. 

Dukungan keluarga yang penuh kasih, rasa aman di sekolah, serta hubungan pertemanan yang sehat dapat menjadi benteng pelindung dari depresi, rasa kesepian, hingga risiko bunuh diri.

Pastor menambahkan, “Dukungan keluarga dan sekolah adalah faktor paling berpengaruh, yang bisa membangun resiliensi sekaligus memberikan perlindungan dari kekerasan teman sebaya maupun berbagai kesulitan lain.”

Hasil penelitian ini menjadi pengingat kuat bahwa kesehatan mental remaja bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga lingkungan di sekitarnya. Remaja membutuhkan ruang aman, penuh kasih, dan inklusif agar bisa tumbuh dengan bahagia. 

Semakin kuat jaringan dukungan dari keluarga, sekolah, dan teman, semakin besar pula peluang mereka untuk melawan tekanan dan menjaga kesehatan mentalnya.