Sahabat.com - Saat ini tengah tren Sleepover date alias menginap bersama pasangan. Tren ini menuai banyak kritikan. Sebab, dianggap menormalisasi aktivitas seks bebas dan mengaburkan segala risikonya.
Sleepover date memang bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut ini 11 bahaya sleepover date dikutip dari laman klikdokter, yang perlu diketahui!
1. HIV/AIDS
Bahaya pertama tren Sleepover date munculnya risiko terinfeksi Human immunodeficiency virus (HIV). Hal ini dipicu oleh hubungan seksual yang tidak aman, misalnya tidak menggunakan kondom atau obat pre-exposure prophylaxis (PrEP) yang dapat mengurangi risiko penularan HIV lewat hubungan seks.
2. Klamidia
Klamidia adalah jenis penyakit menular seksual yang umum dialami penganut seks bebas dan berisiko tinggi, termasuk sleepover date.
Penyebaran klamidia sebagian besar lewat hubungan seks yang tidak aman, baik secara vaginal, anal, maupun oral.
Klamidia sendiri disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Biasanya, orang yang terkena klamidia tidak menunjukkan gejala khusus sehingga Kamu dan pasangan mungkin tidak menyadari telah mengidap penyakit menular seksual satu ini.
3. Gonore
Bahaya sleepover date bisa meningkatkan risiko terkena gonore alias kencing nanah. Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput lendir, seperti di mata, tenggorokan, anus, dan alat kelamin.
Neisseria gonorrhoeae dapat menular melalui hubungan seksual, baik secara oral, anal, atau vaginal. Gonore dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, keluar nanah di ujung penis, maupun keputihan secara terus-menerus.
4. Sifilis
Sifilis atau yang dikenal sebagai penyakit raja singa disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini bisa menular melalui penetrasi penis ke dalam vagina, seks anal, maupun oral.
Gejala sifilis menimbulkan luka tanpa rasa sakit, demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada tahap lanjut, Treponema pallidum dapat menginfeksi organ vital, seperti jantung dan otak.
5. Herpes Genital
Herpes genital bisa menular lewat aktivitas sleepover date. Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV).
Gejala herpes genital umumnya ditandai dengan rasa nyeri, gatal, ataupun luka di area genital. Meski begitu, beberapa orang yang terinfeksi bisa juga tidak menunjukkan gejala herpes genital.
6. Kutu Kemaluan
Kutu kemaluan umumnya hidup di area rambut kemaluan. Meski begitu, kutu ini juga bisa menyebar ke area tubuh lain yang berambut, seperti kumis, bulu ketiak, bahkan rambut kepala.
Penularan terjadi ketika Kamu melakukan hubungan seksual dengan pengidap kutu kemaluan.
7. Kehamilan yang Tidak Diinginkan
Dampak sleepover date bisa memicu kehamilan yang tidak diinginkan yang bisa meningkatkan risiko timbulnya masalah pada ibu dan bayi.
Ketika tidak punya rencana hamil, seseorang mungkin memiliki pola hidup yang tidak sehat, bahkan menunda perawatan kesehatan selama kehamilan. Hal ini justru membahayakan bumil dan janinnya.
8. Depresi
Hubungan seks bebas seperti sleepover date bisa menyebabkan depresi. Sebuah penelitian yang dimuat Journal of Sex Research, mengungkapkan bahwa gejala kecemasan, depresi, dan kesepian makin meningkat setelah seseorang melakukan seks bebas. Depresi akibat seks bebas bisa dialami pria maupun wanita.
9. Merasa Bersalah
Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, menuturkan bahwa sleepover date bisa menimbulkan perasaan bersalah. Perasaan bersalah bisa muncul apabila nilai yang dianut seseorang bertentangan dengan tindakan sleepover date.
10. Kesejahteraan Psikologis Terganggu
Gracia menambahkan, saat melakukan seks bebas, bisa juga terbangun ekspektasi maupun ketakutan tertentu yang dapat mengganggu kesejahteraan psikologis.
Contoh dampak psikologis yang dirasakan, seperti adanya ketakutan tertular penyakit atau hamil di luar nikah.
11. Berkurangnya Komitmen dalam Hubungan
Menurut Gracia Ivonika, sleepover date yang tidak diimbangi dengan pertimbangan yang matang, nilai, dan tujuan yang disepakati bersama, berpotensi menurunkan komitmen maupun mengganggu dinamika relasi.
12. Chancroid
Chancroid adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Haemophilus ducreyi.
Bakteri ini dapat menyebabkan pembentukan luka atau sariawan di area genital atau pada bagian tubuh lainnya.
Chancroid biasanya ditandai dengan munculnya satu atau beberapa lesi kecil yang sangat nyeri di area genital. Lesi ini kemudian dapat berkembang menjadi luka yang terbuka dan berisi nanah.
13. Gangguan Pola Tidur
Gangguan pola tidur bisa menjadi dampak dari sleepover date atau aktivitas tidur bersama. Jika sleepover date melibatkan aktivitas seksual yang intens, ini dapat memengaruhi kualitas tidur karena rangsangan fisik dan emosional yang terjadi.
Sleepover date dan ragam aktivitas seks bebas berisiko tinggi yang dilakukan tanpa pertimbangan matang bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.
0 Komentar
Studi Ungkap Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Otak Anak
Ancaman Kesehatan Masyarakat Akibat Perjudian Online Meningkat
Olahraga Intensif Mengurangi Rasa Lapar, Terutama pada Wanita
Penggunaan Internet Setiap Hari Meningkatkan Daya Ingat
Studi Ungkap Bahaya Membakar Dupa bagi Penderita Alergi dan Asma
Orang yang Suka Bergadang Berisiko Lebih Tinggi Terkena Diabetes
Dokter Bedah Plastik Analisis Penampilan Baru Gwen Stefani
Paul Di'Anno, Legenda Iron Maiden, Meninggal di Usia 66 Tahun
Ahli: Diet Mampu Membalikkan Diabetes Tanpa Suntikan, Obat, atau Pil
Apakah Berdiri Terlalu Lama Berbahaya bagi Kesehatan Jantung?
Leave a comment