Temuan Ilmuwan Turki: Bra Listrik Pendeteksi Kanker

Sahabat.com - Canan Dağdeviren, ilmuwan terkemuka dalam teknologi kesehatan berbasis wearable, tengah mengubah cara diagnosa medis dengan inovasi bra listrik yang dapat mendeteksi kanker secara dini, serta perangkat pengukur ambang rasa sakit yang revolusioner.

Tahun lalu, Dağdeviren masuk dalam daftar 100 Wanita Inspiratif dan Berpengaruh versi BBC dan tahun ini menjadi wanita pertama yang meraih Penghargaan Ilmu Pengetahuan TÜSEB Aziz Sancar pada Kongres Dunia Kedokteran Turki ke-10 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan.

Dağdeviren, yang melakukan penelitiannya di Massachusetts Institute of Technology (MIT), telah mengembangkan perangkat ultrasound wearable inovatif yang dapat mendeteksi kanker payudara sejak tahap awal. Bra yang dilengkapi dengan teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan canggih untuk mengidentifikasi kanker sebelum berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa.

Saat ini, bra tersebut sedang dalam fase uji coba pada manusia dan diperkirakan akan tersedia untuk digunakan oleh masyarakat dalam waktu tiga tahun mendatang.

Dağdeviren menekankan bahwa perangkat ini akan dijual dengan harga terjangkau dan dapat diakses oleh banyak kalangan, dengan tujuan menjadikannya seharga ponsel pintar, sehingga perempuan di daerah pedesaan dan terpencil dapat memantau kesehatan mereka tanpa perlu sering ke rumah sakit.

Ia juga menyatakan bahwa teknologi ini dapat membuka jalan bagi kemajuan besar dalam deteksi kanker lainnya, seperti kanker prostat, ovarium, dan pankreas — terutama yang terletak di bagian tubuh yang sulit dijangkau.

Dengan resolusi yang mampu mendeteksi tumor sekecil 0,02 sentimeter, teknologi berbasis ultrasound ini diperkirakan dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hingga 98 persen jika kanker terdeteksi sejak dini.

Proyek terbaru Dağdeviren juga berfokus pada manajemen rasa sakit melalui perangkat wearable inovatif yang mengukur ambang rasa sakit. Perangkat ini, yang dapat menjadi yang pertama di dunia, dirancang untuk membantu pasien yang kesulitan mengkomunikasikan rasa sakit mereka, seperti bayi atau individu dengan gangguan bicara.

Dengan memanfaatkan data untuk memberikan wawasan yang lebih akurat, perangkat ini akan mengoptimalkan dosis obat, mengurangi ketergantungan pada pereda nyeri, serta mencegah penggunaan obat berlebihan.