Terungkap! Jadi Penyanyi Terkenal Bisa Memangkas Usia Hingga 4,5 Tahun

01 Desember 2025 13:09
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Seorang penyanyi diangkat oleh kerumunan penonton saat tampil di panggung besar.

Sahabat.com - Menjadi terkenal mungkin terlihat glamor, tapi sebuah studi terbaru mengungkap sisi gelap yang jarang dibicarakan: penyanyi yang mencapai level selebritas rata-rata meninggal 4,5 tahun lebih cepat dibandingkan mereka yang tak begitu dikenal. 

Temuan ini datang dari tim peneliti Witten/Herdecke University, Jerman, yang menganalisis 324 penyanyi mainstream aktif antara 1950–1990, lalu membandingkannya dengan “kembaran” mereka yang kurang populer namun memiliki karakteristik sosial yang sama.

Rata-rata, penyanyi terkenal meninggal di usia 75 tahun, sementara mereka yang kariernya tak terlalu besar bisa mencapai hampir 80 tahun. Para peneliti menegaskan bahwa risiko kematian meningkat setelah seorang musisi mencapai ketenaran. 

“Temuan ini menunjukkan bahwa menjadi terkenal berkaitan dengan risiko mortalitas yang lebih tinggi,” kata peneliti Johanna Hepp dalam laporan yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health.

Baca Juga : Tips Diet Ed Sheeran

Meski penelitian ini tidak mewawancarai musisi secara langsung, tim menyoroti tekanan psikososial sebagai faktor utama. Sorotan publik, hilangnya privasi, sampai tuntutan tampil sempurna untuk audiens besar dianggap menjadi pemicu stres kronis yang berdampak serius. 

“Stres semacam ini dapat memicu distress psikologis dan perilaku coping yang merugikan,” tulis para peneliti.

Menariknya, penyanyi solo disebut memiliki risiko lebih tinggi dibanding anggota band—kemungkinan karena tidak adanya pembagian beban pekerjaan maupun dukungan dari rekan satu grup. 

Penelitian ini juga mengingatkan bahwa kekayaan dan popularitas memang bisa meningkatkan kualitas hidup, tetapi tidak otomatis membuat seseorang hidup lebih lama. 

Para peneliti menegaskan, “Menjadi terkenal tampaknya begitu merugikan hingga mengalahkan manfaat status sosial ekonomi yang tinggi.”

Temuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi intervensi kesehatan khusus bagi mereka yang hidup dalam sorotan publik, sekaligus menjadi pengingat bahwa tekanan menjadi figur publik bisa berdampak jauh lebih nyata dari yang terlihat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment