Cuma 2 Jam Seminggu Bisa Balikkan Pra-Diabetes Jadi Normal, Gak Percaya? Baca Ini!

30 Juni 2025 11:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa cukup dengan olahraga selama 150 menit seminggu—alias sekitar 2 jam lebih sedikit—kondisi ini bisa dibalik jadi normal lagi.

Sahabat.com - Pernah dengar istilah prediabetes? Kondisi ini sering jadi alarm awal sebelum seseorang benar-benar terkena diabetes tipe 2. 

Tapi, kabar baiknya, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa cukup dengan olahraga selama 150 menit seminggu—alias sekitar 2 jam lebih sedikit—kondisi ini bisa dibalik jadi normal lagi. Yup, kamu gak salah baca!

Penelitian yang dilakukan di Kolombia antara tahun 2019 hingga 2023 ini melibatkan 130 orang dewasa yang mengalami prediabetes. Mereka ikut dalam program risiko kardiovaskular dan menjalani serangkaian pemeriksaan dari dokter penyakit dalam, ahli gizi, psikolog, hingga fisioterapis. Setiap tiga bulan sekali, mereka dievaluasi—baik secara klinis maupun laboratorium—dan diberi edukasi soal pola makan sehat, olahraga, serta manajemen risiko penyakit jantung.

Salah satu hal yang paling menarik dari hasil studi ini adalah fakta bahwa 21,5% peserta berhasil mengembalikan kadar gula darah mereka ke level normal hanya dengan perubahan gaya hidup, terutama olahraga rutin. 

“Cukup dengan bergerak aktif selama 150 menit per minggu saja, peluang untuk kembali ke kadar gula normal meningkat sampai 4 kali lipat,” ungkap para peneliti.

Sebaliknya, kalau kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) sudah lebih dari 6%, dan indeks massa tubuh (BMI) di atas 25, maka kemungkinan buat pulih jadi jauh lebih kecil—masing-masing menurun sebesar 86% dan 75%. Jadi jelas banget, berat badan dan kontrol gula darah jadi dua kunci penting kalau kamu mau bebas dari ancaman diabetes tipe 2.

Para peneliti juga menyoroti satu indikator menarik bernama glucose/triglyceride index sebagai penanda resistensi insulin. Semakin tinggi angkanya, semakin kecil peluang buat lepas dari prediabetes. Meski istilahnya terdengar teknis, intinya sih ini bisa jadi cara murah buat memantau risiko—terutama di tempat-tempat dengan keterbatasan alat atau biaya.

Studi ini juga menyebutkan bahwa sebagian besar peserta punya tekanan darah tinggi—bahkan sampai 80,8%! Artinya, prediabetes sering datang bareng “teman-teman” lain yang juga berbahaya buat jantung dan pembuluh darah. Jadi jangan heran kalau dokter menyarankan pendekatan menyeluruh, bukan cuma fokus ke gula darah aja.

Meski studi ini hanya berlangsung di satu tempat dengan jangka waktu sekitar satu tahun, hasilnya tetap memberikan sinyal kuat bahwa intervensi non-obat seperti edukasi, olahraga, penurunan berat badan, dan perubahan pola makan bisa sangat membantu. Bahkan, untuk sebagian orang, ini bisa jadi solusi balik ke kondisi normal—tanpa perlu minum obat.

Dan buat kamu yang penasaran, peneliti mendefinisikan “normal kembali” sebagai punya HbA1c di bawah 5,7% dan gula darah puasa di bawah 100 mg/dL. Jadi kalau hasil lab kamu masih di zona prediabetes, jangan buru-buru panik. Mungkin kamu cuma butuh jalan kaki 30 menit lima kali seminggu buat memperbaiki semuanya.

Simpulannya? Gak perlu nunggu sakit buat mulai aktif bergerak. Cukup dua jam seminggu, konsisten, dan kamu bisa jauh dari diabetes. Simple banget kan? Yuk, mulai dari sekarang!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment