Sahabat.com - Siapa sih yang nggak tergiur sama iklan vape ultrasonik alias u-cigarettes? Katanya lebih aman, lebih kekinian, dan bebas nikotin yang bikin batuk.
Tapi, tunggu dulu—baru-baru ini para peneliti dari University of California, Riverside menemukan fakta mengejutkan: vape model baru ini justru nyemplungin logam berbahaya ke dalam paru-paru penggunanya.
Iya, logam-logam yang selama ini bikin kita takut kalau terpapar di udara atau air minum—seperti arsenik, selenium, nickel, dan bahkan silikon—ternyata ngumpet di dalam cairan dan uap yang kamu hirup.
Dikutip dari jurnal Environmental Health Perspectives, tim peneliti menggali kandungan logam dalam beberapa merek u-cig, termasuk yang namanya SURGE. Bahkan dibandingkan dengan vape generasi keempat seperti JUUL atau pod-style populer lainnya, kandungan logam di u-cig ini justru lebih tinggi.
“Kami menemukan cairan dan aerosol u-cig mengandung konsentrasi logam yang lebih tinggi dibandingkan e-cigarette generasi terbaru,” ujar Esther Omaiye, peneliti postdok di Department of Molecular, Cell and Systems Biology dan penulis pertama makalah tersebut.
“Logam ini tidak esensial untuk fungsi device, melainkan kontaminan yang tidak sengaja masuk, dan tentu jadi perhatian serius untuk kesehatan.”
Teknologi di balik u-cig memang berbeda: alih-alih memakai koil panas, mereka menggunakan sonikasi ultrasonik berfrekuensi tinggi untuk mengubah cairan—yang isinya biasanya nikotin, perasa, dan bahan dasar seperti propylene glycol atau vegetable glycerin—menjadi kabut yang bisa dihirup. Sounds fancy, kan? Tapi fancy-nya itu ternyata berbuah racun.
Hasil pemindaian dengan scanning electron microscopy dan analisis optical emission spectroscopy menunjukkan setidaknya 16 jenis unsur logam hadir di sampel cairan maupun aerosol. Beberapa logam bahkan menembus hingga dalam kabut yang terhirup.
“Contohnya, kami menemukan silikon di seluruh produk yang diuji, sedangkan nickel muncul di hampir semua cairan, kecuali KWIT Stick yang sampai 66.050 mikrogram per mililiter,” kata Omaiye.
Belum lagi temuan bahwa produk SURGE punya kandungan tembaga dan seng di cairannya—meski transfernya ke aerosol tergolong minim, tetap saja khawatir kalau terhirup jangka panjang.
Nah, yang paling bikin merinding adalah kandungan arsenik dan selenium di beberapa varian SURGE. Kedua unsur itu bahkan masuk dalam daftar FDA sebagai bahan berbahaya.
“Hasil yang paling mengkhawatirkan adalah tingginya kadar arsenik dan selenium di produk SURGE,” tegas Prue Talbot, profesor di divisi pascasarjana dan penulis senior makalah.
“Studi kami menegaskan urgensi regulasi untuk membatasi arsenik dan selenium di produk ini serta perlunya pengawasan rutin agar tidak ada produk abal-abal yang kandungan logamnya kelewat tinggi.”
Bayangin, arsenik dan nickel selama ini dikenal sebagai karsinogen potensial—artinya, pemakaian jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker atau kerusakan organ. Ketika logam ini diubah jadi partikel halus dan dihirup, pertahanan tubuh kita bisa kebobolan dan langsung ngendon di jaringan paru-paru.
“Meskipun zinc dan selenium itu sebenarnya penting dalam jumlah kecil, kalau dosisnya melonjak tinggi, bisa jadi racun,” kata Omaiye.
“Partikel halus ini bisa melewati pertahanan tubuh dan langsung nempel di dalam paru-paru. Bagi yang nggak neko-neko, mending jangan coba-coba mulai vaping. Tapi kalau sudah keburu terjerumus, ya pahami risikonya dulu.”
Peneliti bahkan memperingatkan potensi penyakit paru seperti silikosis atau metal fume fever, kerusakan organ, hingga efek toksik pada otak kalau inhalasi logam berlangsung terus-menerus.
“Bagaimanapun teknologi vaping-nya, menghirup arsenik, nickel, timbal, atau kromium, sekecil apa pun konsentrasinya tetap berbahaya,” imbuh Talbot.
Berbeda dengan sistem pencernaan yang punya jalur detoks, paru-paru itu nggak punya filter seefisien itu—jadi kalau logam sudah masuk, cukup susah dibuang.
Lebih jauh, Talbot dan Omaiye berencana mendalami lagi pengaruh teknologi vaping baru ini, termasuk desain device, bahan baku, dan efek jangka panjangnya.
Mereka ngegas banget soal regulasi: “Peneliti harus terus melakukan studi independen untuk mengukur risiko paparan logam, fokus ke desain device, material, dan dampak jangka panjang,” tambah Omaiye.
“Regulasi manufaktur harus diperketat dan setiap komponen serta cairan vape dipastikan aman. Dokter, lembaga pengawas, dan masyarakat harus selalu update dan waspada, karena perubahan komponen belum tentu hilangkan bahaya.”
Jadi, buat kamu yang lagi nyari tren vaping terbaru, mending pelan-pelan deh. Jangan gampang tergiur kata “healthier” atau “safer” kalau belum ada data jelas yang men-support klaim itu. Ingat, bukan cuma nikotin yang harus diwaspadai—logam berat juga bisa bersarang di paru-paru, diam-diam merusak.
0 Komentar
Kamu Bakal Kaget: Vape Ultrasonik yang Diklaim “Sehat” Ini Ternyata Penuh Logam Beracun!
Rahasia Diet Keto vs Mediterania Bikin Darah Tenang dan Tubuh Langsing, Siapa Sangka?
Kamu Gak Bakal Percaya! Dua Kebiasaan Makan Ini Bikin Berat Badan Turun Tanpa Diet Ketat
Tidur Remaja Ternyata Bisa Bikin Citra Tubuhmu Ambyar!
Terungkap! Kamu Sebenarnya Bisa Kekar Tanpa Makan Daging!
Kamu Gak Bakal Percaya Apa yang Tubuhmu Rasakan Setelah Makan Makanan Ultra Proses
Diet Raw Vegan Bikin Kamu Glowing? Ini Fakta Mengejutkan yang Bikin Kamu Tercengang!
Cuma 5 Menit Jalan Cepat, Otak Kamu Bisa Makin Top!
Ternyata, Kerja Lembur Bikin Otak Kamu Berubah Bentuk!
Leave a comment