Sahabat.com - Kalau kamu termasuk tim "nggak bisa hidup tanpa kopi", kabar ini pasti bikin semangat! Ternyata, menurut penelitian terbaru, ngopi setiap hari bisa bantu menurunkan risiko kematian.
Tapi... ada tapinya nih. Manfaat ini cuma berlaku kalau kamu minum kopinya clean, alias hitam atau cuma pakai sedikit susu dan gula. Jadi kalau kamu tim kopi manis dengan banyak krimer, kayaknya harus mulai pikir-pikir lagi.
Penelitian yang dilakukan selama 10 tahun terhadap lebih dari 46.000 orang dewasa di Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang minum satu sampai dua cangkir kopi per hari punya risiko kematian 14% lebih rendah dibanding yang nggak minum kopi sama sekali.
Tapi itu hanya berlaku buat mereka yang minumnya tanpa tambahan gula berlebihan atau lemak jenuh.
"Kalau kita menambahkan terlalu banyak gula atau lemak jenuh ke dalam pola makan, itu bisa meningkatkan total asupan kalori dan berpotensi berkaitan dengan efek negatif untuk kesehatan," jelas Dr. Fang Fang Zhang dari Tufts University.
Intinya, makin ‘murni’ kopi kamu, makin besar peluangmu buat dapet manfaat kesehatannya. Bahkan, orang yang minum kopi dua sampai tiga cangkir per hari punya risiko kematian lebih rendah hingga 17%!
Dan yang paling mencolok, kopi hitam atau yang hanya mengandung sedikit gula dan krimer dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 29–33%. Wow!
Jadi seberapa banyak tambahan yang masih ‘aman’? Para peneliti menyebutkan, kopi dengan tambahan gula dan lemak jenuh masih oke selama jumlahnya di bawah 5% dari nilai harian yang direkomendasikan. Itu artinya, sekitar 2,5 gram gula (alias setengah sendok teh gula, sirup, atau madu) dan maksimal 1 gram lemak (setara satu sendok makan krimer ringan atau lima sendok makan susu 2%). Kalau kamu udah biasa tuang susu dan gula tanpa takaran, mungkin ini saatnya mulai ngitung.
Peneliti lain, Dr. Mingyang Song dari Harvard, menambahkan bahwa memang belum semua jenis kanker terbukti bisa dicegah dengan kopi, meskipun ada bukti kuat bahwa kopi bisa membantu pasien kanker kolorektal hidup lebih lama. Tapi buat jenis kanker lain, masih perlu penelitian lebih lanjut.
Walaupun hasil penelitian ini cukup menjanjikan, para ahli juga mengingatkan bahwa ada beberapa keterbatasan. Misalnya, data hanya dikumpulkan sekali atau dua kali, jadi nggak ada jaminan pola minum kopi para peserta konsisten sepanjang waktu. Belum lagi jenis kopi yang diminum juga bisa berpengaruh. Misalnya, kopi yang disaring ternyata punya efek lebih baik dibanding kopi yang tidak disaring.
Terus kenapa sih kopi bisa punya efek sehebat itu? Jawabannya ada pada kandungan polifenol dalam kopi—antioksidan yang bekerja melawan peradangan dan radikal bebas.
“Kopi adalah sumber antioksidan terbesar dalam pola makan orang Amerika,” ujar Dr. James O’Keefe dari St. Luke’s Mid America Heart Institute.
Tapi jangan salah kaprah, ya. Gula dan lemak dalam kopi nggak langsung menghilangkan manfaat si polifenol, hanya saja konsumsi gula dan lemak berlebihan secara umum memang bikin risiko penyakit jantung dan kematian meningkat. Jadi bukan salah kopinya, tapi topping-nya.
Kalau kamu tim yang nggak bisa pisah dari kopi susu manis, tenang aja.
“Kopi hitam mungkin lebih baik, tapi menambahkan gula dan susu bukan berarti kamu langsung dalam bahaya,” kata Dr. Marilyn Cornelis dari Northwestern University.
Kuncinya tetap di moderasi.
Dan jangan kalap juga! Lebih dari dua cangkir kopi per hari ternyata nggak memberikan manfaat lebih. Bahkan bisa jadi bumerang, terutama buat kamu yang punya masalah jantung atau sering cemas.
"Kafein dalam dosis tinggi bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur, tekanan darah naik, dan bikin cemas," kata O’Keefe.
Jadi, kalau mau tetap ngopi sambil sehat dan panjang umur, mungkin sekarang saatnya kamu bilang, “Kopi hitam aja, nggak pakai gula.”
0 Komentar
Duduk Seharian Bisa Bikin Cepat ‘Menua’? Begini Trik Sederhana Biar Tetap Sehat Meski Mager
Bikin Merinding! Musik Ternyata Bisa Bantu Ingatan Kita Lebih Tajam, Begini Penjelasannya
Leave a comment