Paulus Hyu dan Hanung Trisulo: Sosok Penggerak Mainan Desainer di Indonesia

25 September 2024 10:28
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Hanung Trisulo berkolaborasi dengan Paulus Hyu (Mindblowon) mendirikan IDS (Indonesia DesignerToys Society), sebuah platform yang bertujuan untuk menghadirkan desainer mainan Indonesia ke ajang lokal dan internasional.

Sahabat.com - Dalang dibalik PreciousJunkz dan penggerak dunia desainer mainan di Indonesia, Hanung Trisulo berkolaborasi dengan Paulus Hyu (Mindblowon) mendirikan IDS (Indonesia DesignerToys Society), sebuah platform yang bertujuan untuk menghadirkan desainer mainan Indonesia ke ajang lokal dan internasional.

Hanung menjelaskan, bahwa kolaborasinya dengan Paulus Hyu dapat memberikan banyak hal positif, khususnya dalam membangun kesadaran pasar Indonesia terhadap mainan desainer.

"Kolaborasi kreatif ini sebenarnya bisa memberikan banyak hal positif. Dengan berkolaborasi, desainer lokal akan dapat belajar dari para pelaku industri internasional dan sebaliknya, internasional juga bisa melihat potensi besar yang ada di Indonesia," jelas Hanung, Selasa (24/9).

Hanung juga berharap kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan pasar lokal, sehingga lebih banyak orang mulai mengapresiasi dan memahami nilai dari mainan desainer dan bisa bersaing di pasar global.

"Selain meningkatkan kualitas karya, kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pasar lokal. Intinya, ini adalah proses pertukaran ilmu, budaya, dan tentunya membuka jalan agar desainer Indonesia makin dikenal di pasar global," ujarnya.

Hanung mengungkapkan, tujuannya mendirikan IDS bersama Paulus Hyu, untuk melebarkan sayap dan membangun komunitas yang solid agar desainer Indonesia bisa go international, dikenal dan dihargai karyanya.

"Jadi awalnya kami terinspirasi dari komunitas kreator di Malaysia (MAS) dan Filipina (DNA), di mana mereka berhasil membangun ekosistem kreatif yang kuat untuk desainer mainan. Melihat itu, kami berpikir, kenapa Indonesia nggak bisa punya hal yang sama? Kita punya banyak desainer berbakat yang sebenarnya kualitasnya luar biasa," ungkap Hanung.

"Akhirnya, lahirlah IDS untuk mengumpulkan dan mendukung para desainer mainan lokal. Langkah pertama yang kami lakukan setelah merekrut beberapa anggota awal adalah debut di Jakarta Toys Fair 2024 di Balai Kartini. Di sana kami menampilkan karya-karya dari para anggota, dan jujur, hasilnya jauh melebihi ekspektasi kami. Sambutan dari pengunjung sangat positif, dan itu jadi titik awal yang bagus buat IDS," jelasnya.

Sementara itu, Paulus menegaskan dirinya dan Paulus akan terus konsisten dalam menghadirkan karya-karya desainer mainan lokal yang bisa bersaing di pasar global agar nama desainer mainan Indonesia bisa makin berkibar di mata dunia.

"Harapan kami, IDS bisa terus konsisten dan makin dikenal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kami ingin lebih banyak desainer Indonesia bisa go international, dikenal dan dihargai karyanya. Yang paling penting, kami mau membangun komunitas yang solid dan saling support," ujar Hanung.

"Ke depannya, kami ingin lebih banyak kolaborasi dengan brand lokal maupun internasional, serta makin banyak event yang bisa kami ikuti, biar nama desainer mainan Indonesia makin berkibar,"  sambungnya.

Hanung dan Paulus juga mengajak kepada seluruh pemuda di Indonesia, untuk terus berkarya lewat sebuah kreativitas dalam dunia seni yang bisa membawa manfaat baik bagi kehidupan, ketimbang harus tawuran.

Untuk diketahui, Hanung Trisulo adalah dalang di balik PreciousJunkz dan penggerak dunia mainan desainer di Indonesia.

Setelah menyelesaikan studinya di Sydney, Australia, Hanung memulai karir desainnya sebagai art Director di SoftART (Sydney) dari tahun 2002 hingga 2005.

Kecintaannya pada mainan desainer dimulai pada tahun 2012 ketika ia "terjerumus" ke dunia ThreeA dan Dunny (Kidrobot). Di situlah semuanya dimulai. Pada tahun 2016, ia mulai mengikuti ajang internasional, dimulai dari STGCC (Singapura) dan Toysoul (Hong Kong).

Sedangkan, Paulus Hyu adalah seorang desainer asal Indonesia yang telah membangun reputasi internasional melalui karyanya, terutama karakter Nimbus, seekor French Bulldog yang telah menjadi ikon di dunia mainan desainer.

Lahir dan besar di Indonesia, ia menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan dan lulus dari jurusan Desain Komunikasi Visual. Sebelum fokus pada dunia mainan desainer, ia berkarier sebagai fotografer wedding selama 10 tahun, sebuah pengalaman yang memperkuat kepekaannya terhadap seni visual dan storytelling.

Sejak terjun ke dunia mainan desainer, Paulus telah berpartisipasi dalam berbagai pameran dan acara, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dedikasi dan visinya untuk terus mendorong batas kreativitas membuatnya menjadi salah satu figur penting dalam industri mainan desainer, baik di Indonesia maupun global. Dari seorang fotografer hingga menjadi penggerak di skena mainan desainer, perjalanannya membuktikan bahwa kreativitas tidak memiliki batas.*

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment