Sahabat.com - Ahli toksikologi dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Shoim Hidayat mengatakan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki profil risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok
Shoim dalam keterangan di Jakarta, Minggu, menjelaskan berdasarkan kajian systematic literature review yang dilakukan Unair, produk tembakau alternatif mampu menekan risiko kesehatan dibandingkan rokok lantaran memiliki perbedaan signifikan terkait senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya sebagai hasil dari perbedaan cara penggunaannya.
"Kajian ilmiah membuktikan bahwa produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi ini dapat dijadikan alternatif bagi perokok dewasa yang sulit berhenti dari kebiasaan merokok," katanya.
Produk tembakau alternatif tidak dibakar. Misalnya, rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, menerapkan sistem pemanasan dengan suhu terkontrol sehingga hanya menghasilkan uap atau aerosol, bukan asap seperti pada rokok.
Uap yang dihasilkan dari produk tembakau alternatif tidak mengandung partikel padat.
"Berkat sistem pemanasan tersebut, produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90 persen - 95 persen lebih rendah bagi perokok dewasa. Jadi, kalau masih ada yang menilai produk ini sama berbahayanya dengan rokok, itu suatu kekeliruan," kata Shoim.
Adapun asap rokok yang dihasilkan dari proses pembakaran terdiri dari air sebanyak 31 persen, sementara sisanya terdiri dari nikotin, gliserol, dan zat berbahaya ataupun berpotensi berbahaya termasuk TAR yang bersifat karsinogenik.
Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR yang merupakan hasil dari pembakaran rokok, mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker.
"Sebagai antisipasi, perokok aktif bisa mengurangi bahaya dengan beralih ke produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik atau produk tembakau yang dipanaskan. Produk-produk tersebut tidak melalui proses pembakaran sehingga tidak asap yang mengandung TAR. Produk tembakau alternatif hanya melalui proses pemanasan dan menghasilkan uap air (aerosol)," ujar Shoim.
Shoim mengatakan produk alternatif yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi terkini ini memiliki kadar bahaya yang lebih rendah dibandingkan rokok.(Ant)
0 Komentar
Perbaiki cara Menyikat Gigi dapat Cegah Timbulnya Karies pada Anak
Dokter Gigi Sebut Menyikat Gigi Boleh Lebih dari Dua Kali Sehari
Siaran Belanja, Fenomena para Pemasar Pintar Bicara di Depan Kamera
Dokter Sebut Akupunktur dapat Turunkan BB dan Perbanyak ASI
Kalbe-Henlius Tanda Tangani Kerja sama Produksi Pengobatan Kanker Paru
Olahraga Malam atau Pagi, Mana yang Lebih Baik?
Benarkah Depresi Bisa Berawal dari Kesepian yang Berkepanjangan?
Mills gaet Ryan D'Masiv hadirkan Sepatu Kasual Revolt Raze
Tips Hemat dalam Merencanakan Perjalanan ke Taman Hiburan
Perhatikan Kandungan SPF dan Jenisnya untuk Proteksi dari Sinar UV
Leave a comment