Suka Tambah Kayu Manis di Makanan? Hati-Hati, Bisa Bikin Obat Kamu Gagal Kerja!

15 Mei 2025 14:43
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Bukan cuma itu, kayu manis juga mungkin berinteraksi dengan obat penghilang rasa sakit, antidepresan, obat kanker, sampai obat diabetes.

Sahabat.com - Mungkin kamu termasuk yang nggak bisa makan bubur tanpa taburan kayu manis, atau suka banget pakai kunyit buat bumbu kari, atau selalu ada jahe di camilanmu. 

Ketiga bumbu dapur ini memang udah jadi andalan banyak orang, bukan cuma buat bikin rasa makanan makin mantap, tapi juga karena dipercaya punya manfaat kesehatan sejak zaman dulu. 

Tapi, tahukah kamu kalau ternyata bumbu-bumbu ini bisa ‘bertabrakan’ dengan obat yang kamu konsumsi?

Contohnya kayu manis. Rempah satu ini berasal dari kulit pohon Cinnamomum dan mengandung senyawa aktif seperti cinnamaldehyde, eugenol, dan coumarin. 

Biasanya digunakan sebagai penyedap makanan, pewangi, sampai ramuan herbal. Secara tradisional, kayu manis dikenal bisa bantu pencernaan, melawan infeksi, bahkan meningkatkan fungsi otak. 

Tapi, menurut sebuah studi dari University of Mississippi, cinnamaldehyde dalam kayu manis ternyata bisa mengaktifkan reseptor di tubuh yang mempercepat pengeluaran obat. Artinya? Obat yang kamu minum bisa jadi kurang efektif.

“Penelitian kami masih dalam tahap awal, tapi ini penting sebagai peringatan akan potensi interaksi antara bumbu dapur dan obat modern,” kata tim peneliti dari universitas tersebut.

Jenis kayu manis pun ternyata berpengaruh. Kayu manis cassia—yang paling sering dijual di supermarket—mengandung lebih banyak coumarin dibanding Ceylon cinnamon yang lebih mahal dan berasal dari Sri Lanka. 

Nah, coumarin ini bisa merusak hati kalau dikonsumsi dalam dosis tinggi, dan karena sifatnya sebagai pengencer darah alami, bisa berbahaya kalau kamu juga sedang konsumsi obat pengencer darah seperti warfarin.

Ada beberapa laporan kasus yang menunjukkan risiko pendarahan meningkat jika suplemen kayu manis dikonsumsi bersamaan dengan obat semacam ini.

Bukan cuma itu, kayu manis juga mungkin berinteraksi dengan obat penghilang rasa sakit, antidepresan, obat kanker, sampai obat diabetes. Tapi, jangan buru-buru buang isi dapurmu. Yang jadi masalah adalah dosis tinggi, terutama dari suplemen, bukan dari secuil taburan di bubur pagi.

Lanjut ke kunyit. Si kuning cerah yang satu ini punya kandungan aktif bernama kurkumin yang dikenal punya efek anti-inflamasi dan antioksidan. 

Tapi sayangnya, data tentang interaksi kunyit dengan obat masih terbatas. Kebanyakan studi masih di level laboratorium dan hewan. 

Meski begitu, ada bukti yang menunjukkan kurkumin bisa mengganggu cara kerja enzim hati yang memproses obat-obatan, terutama antidepresan, obat tekanan darah, kemoterapi, dan antibiotik tertentu. 

Kunyit juga bisa mengencerkan darah secara alami, jadi bisa memperkuat efek obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin. 

Beberapa studi pada hewan juga menunjukkan bahwa kunyit bisa menurunkan kadar gula darah, yang mungkin berisiko jika kamu sedang pakai obat diabetes atau insulin. 

Ditambah lagi, kunyit dapat menurunkan tekanan darah, jadi bisa bikin tekanan darahmu terlalu rendah kalau dikombinasikan dengan obat yang punya efek serupa.

Nah, terakhir ada jahe. Bumbu yang sering banget dipakai buat teh atau kue ini dikenal punya efek anti-mual dan anti-inflamasi. Tapi, senyawa aktif di dalamnya seperti gingerol juga bisa memengaruhi bagaimana tubuh mengolah obat. Jahe bisa bertindak sebagai pengencer darah ringan, jadi lagi-lagi, kalau kamu sedang minum obat antikoagulan, risiko pendarahan bisa meningkat. 

Studi tentang jahe dan diabetes juga belum benar-benar sepakat—ada yang bilang bisa bantu turunkan gula darah, tapi belum jelas betul gimana efeknya kalau dikonsumsi barengan dengan obat diabetes.

Semua efek ini kebanyakan baru muncul di dosis tinggi—biasanya dari suplemen, bukan dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Jadi, kalau kamu sedang rutin minum obat-obatan seperti pengencer darah, obat diabetes, atau kemoterapi, ada baiknya ngobrol dulu dengan dokter atau apoteker sebelum iseng-iseng coba suplemen herbal yang katanya alami. 

Tapi selama kamu pakainya dalam jumlah kecil untuk masak sehari-hari, aman kok. Tetap bisa menikmati rasa dan manfaatnya tanpa khawatir.
Jadi sahabat, taburkan bumbu dengan bijak, nikmati masakanmu, tapi tetap peka sama isi lemari obatmu ya!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment