Siapa Sangka? Bakteri Usus Kamu Bisa Lawan Mual Kemo dan Bantu Pemulihan!

21 Mei 2025 13:53
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Peneliti dari UC San Francisco (UCSF) menemukan kalau bakteri usus yang selamat dari serangan chemo sanggup mengubah obat kanker jadi zat yang nggak berbahaya dan bahkan memproduksi vitamin yang meredakan mual.

Sahabat.com - Ternyata, selain membunuh sel kanker, kemoterapi juga berdampak pada jutaan bakteri di usus kita. 

Peneliti dari UC San Francisco (UCSF) menemukan kalau bakteri usus yang selamat dari serangan chemo sanggup mengubah obat kanker jadi zat yang nggak berbahaya dan bahkan memproduksi vitamin yang meredakan mual.

“Mereka bisa melahap kemoterapi dan mengubahnya secara kimiawi jadi produk sampingan yang aman,” ujar Kai Trepka, mahasiswa Medical Scientist Training Program di UCSF yang menulis studi ini bersama Wesley Kidder, MD, MPH, profesor asosiasi yang spesialis menangani kanker gastrointestinal. 

Dari penelitian pasien kanker kolorektal yang pakai obat golongan fluoropyrimidine, tim Turnbaugh melihat kalau jumlah bakteri jadi kurang beragam, tapi yang bertahan justru pahlawan super yang ngurusin sisa obat di usus.

Lebih seru lagi, tim peneliti bisa memprediksi siapa yang bakal kena efek samping parah—kayak mual atau muntah—dengan mengukur seberapa banyak “bakteri penyelamat” itu ada. Ini seperti punya tolok ukur: makin banyak, makin kecil kemungkinan kamu harus berhenti chemo karena mual.

Pas mereka coba kasih bakteri pemroses obat ini ke tikus yang menderita efek samping chemo parah, gejalanya langsung berkurang drastis. Bayangin kalau manusia bisa dapat probiotik khusus ini—pasti jadi game changer!

Nggak cuma itu, studi kedua yang terbit di jurnal mBio pada 20 Mei 2025 menunjukkan kalau mikrobioma usus bisa melindungi dari kesemutan dan mati rasa yang biasa muncul setelah chemo dengan cara menghasilkan vitamin K2. 

Waktu pantau mikrobioma 56 pasien kanker usus besar, ternyata golongan obat fluoropyrimidine justru membunuh beberapa bakteri tapi malah bikin bakteri E. coli nonpatogenik yang produksi vitamin K2 makin banyak.

“Kita sekarang mulai bisa menyorot kotak hitam mikrobioma dan menemukan cara untuk memengaruhinya demi hasil yang lebih baik—dalam hal ini, hasil yang lebih baik untuk pasien kanker,” kata Wesley Kidder.

Semua temuan ini membuka jalan buat dokter memprediksi seberapa parah efek samping pasien, sekaligus merancang suplemen probiotik atau vitamin K2 yang bisa dikonsumsi bersamaan dengan kemoterapi. 

Jadi, pas chemo selanjutnya, usus kamu bisa jadi benteng pertahanan pertama yang menangkis sisa obat dan bikin proses pemulihan berjalan lebih mulus!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment