Risiko Psikosis Pascamelahirkan Ternyata Bisa “Nular” ke Saudara Kandung!

21 Mei 2025 17:49
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Psikosis pascamelahirkan memang langka tapi serius, bisa memicu fluktuasi mood ekstrem, halusinasi, pikiran kacau, susah tidur, paranoid, bahkan pikiran berbahaya pada diri sendiri atau bayi jika tidak ditangani dengan cepat.

Sahabat.com - Ternyata, jika saudara perempuan kamu pernah mengalami psikosis pascamelahirkan, besar kemungkinan kamu juga bisa mengalaminya. 

Peneliti Mount Sinai di Amerika menemukan, wanita dengan saudara perempuan yang menderita kondisi ini memiliki peluang lebih dari 10 kali lipat untuk mengalaminya sendiri dibanding yang tidak punya riwayat keluarga seperti itu. 

Bayangin, studi dari data 1,6 juta wanita di Swedia ini juga menunjukkan kalau punya saudara dengan bipolar malah menggandakan risiko, dan kalau saudara tersebut sudah pernah mengalami bipolar sekaligus psikosis pascamelahirkan, risikonya melonjak hingga 14 kali lipat!

Walau begitu, jangan panik dulu: meski risiko relatifnya tinggi, risiko absolutnya masih tergolong rendah, cuma sekitar 1,6% untuk mereka yang saudaranya terkena. 

Psikosis pascamelahirkan memang langka tapi serius, bisa memicu fluktuasi mood ekstrem, halusinasi, pikiran kacau, susah tidur, paranoid, bahkan pikiran berbahaya pada diri sendiri atau bayi jika tidak ditangani dengan cepat.

“Setiap wanita usia reproduksi dan dokter mereka perlu tahu tentang keberadaan, tingkat keparahan, gejala, dan risiko keluarga untuk psikosis pascamelahirkan agar dapat didiagnosis lebih cepat dan, semoga, dicegah,” ungkap Dr. Veerle Bergink, Direktur Women’s Mental Health Center di Mount Sinai. 

Ia berharap temuan ini bisa mendorong perubahan nyata dalam cara kita mendukung ibu-ibu baru.

Langkah selanjutnya? Peneliti di lab Behrang Mahjani, PhD, sedang memburu gen spesifik yang bertanggung jawab atas kondisi ini. 

“Kami menggunakan data molekuler kompleks untuk menyelidiki arsitektur genetik penyakit ini,” kata Dr. Mahjani. 

Dengan tahu gen apa saja yang terlibat—apakah terkait hormon atau sistem imun—para ilmuwan bisa merancang pengobatan baru dan memberi peringatan dini kepada wanita berisiko sebelum krisis kesehatan ini muncul.

Jadi, buat kamu yang punya saudara perempuan dengan riwayat psikosis pascamelahirkan atau bipolar, jangan ragu untuk ngobrol lebih dulu sama dokter sebelum atau selama masa kehamilan. Lebih cepat tahu, lebih mudah mencegah!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment