Kenapa Pria Lebih Cepat Meninggal? 3 Penyakit Ini Diam-diam Jadi Pembunuh Utamanya!

15 Mei 2025 15:15
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Pria ternyata lebih sering merokok, sedangkan wanita cenderung mengalami obesitas dan lebih sering terlibat dalam seks yang tidak aman. Tapi yang paling mengkhawatirkan, pria sering kali enggan periksa ke dokter atau nggak rutin menjalani pengobatan. Jadi nggak heran kalau angka kematian mereka lebih tinggi.

Sahabat.com - Sahabat, ternyata ada fakta mengejutkan dari studi global terbaru: pria punya risiko lebih tinggi untuk terkena dan meninggal karena hipertensi, diabetes, serta HIV/AIDS dibandingkan wanita. Lebih parahnya lagi, pria juga cenderung malas atau terlambat mencari pengobatan. 

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS Medicine ini dipimpin oleh Angela Chang dari University of Southern Denmark dan menyajikan data global tentang perbedaan dampak penyakit berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Kalau biasanya kita pikir pria dan wanita mendapatkan perawatan kesehatan yang sama, ternyata nggak selalu begitu. Dalam studi ini, para peneliti melihat bagaimana perbedaan muncul dari awal—mulai dari paparan risiko, berkembangnya penyakit, diagnosis, pengobatan, sampai akhirnya kematian. 

Ternyata, di lebih dari 200 negara untuk hipertensi, 39 negara untuk diabetes, dan 76 negara untuk HIV/AIDS, pria dan wanita menerima perlakuan yang berbeda dalam sistem kesehatan.

Apa yang bikin beda? Pria ternyata lebih sering merokok, sedangkan wanita cenderung mengalami obesitas dan lebih sering terlibat dalam seks yang tidak aman. Tapi yang paling mengkhawatirkan, pria sering kali enggan periksa ke dokter atau nggak rutin menjalani pengobatan. Jadi nggak heran kalau angka kematian mereka lebih tinggi.

Para ahli kesehatan menegaskan pentingnya strategi khusus yang bisa mendorong pria untuk lebih aktif menjaga kesehatannya. 

Kent Buse dan Sarah Hawkes, dua profesor sekaligus pendiri Global 50/50, bilang, “Kami sudah lama mendorong pentingnya data yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Karena lewat data inilah kita bisa melihat di mana perbedaan perjalanan kesehatan pria dan wanita—baik dari segi risiko, perilaku mencari pertolongan medis, sampai pengalaman mereka saat berobat.” 

Menurut mereka, banyak perbedaan ini bukan semata karena faktor biologis, tapi karena peran sosial yang sudah terbentuk sejak lama. Jadi pendekatannya harus pakai sudut pandang keadilan gender.

Angela Chang juga menambahkan, “Bukti yang kami temukan jelas banget—perbedaan antara pria dan wanita terjadi hampir di semua tahap. Dari kebiasaan merokok yang lebih tinggi pada pria sampai obesitas yang lebih banyak terjadi pada wanita. Tapi sayangnya, intervensi yang ada jarang mempertimbangkan hal ini.” 

Ia juga menyayangkan kurangnya data yang bisa menunjukkan siapa saja yang tertinggal dalam pencegahan, diagnosis, maupun pengobatan. 

“Tanpa data yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, kita seperti berjalan dalam gelap,” tambahnya.

Jadi sahabat, mulai sekarang yuk lebih peduli pada kesehatan—baik itu diri sendiri maupun orang terdekat. Apalagi kalau kamu pria, jangan tunggu sakit parah dulu baru ke dokter. Cegah sejak dini dan jangan abaikan gejala apa pun. Kesehatan itu investasi terbaik yang bisa kita punya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment