Sahabat.com - Kalau kamu pernah mencoba diet keto bareng pasangan atau teman laki-laki dan merasa kenapa dia turun berat badan lebih cepat, kamu nggak sendiri.
Sebuah studi terbaru yang dimuat di Frontiers in Nutrition mengungkap bahwa pria memang cenderung lebih cepat kurus saat menjalani diet keto dibandingkan wanita.
Dalam penelitian selama 45 hari, pria bisa kehilangan sekitar 11,6% dari berat tubuhnya, sedangkan wanita “cuma” sekitar 8,9%. Kok bisa, ya?
Ternyata, ini bukan soal siapa yang lebih niat, tapi bagaimana tubuh kita bekerja secara alami. Otot wanita misalnya, lebih banyak terdiri dari serat otot lambat (slow-twitch) yang jago untuk aktivitas tahan lama, tapi kurang efisien untuk pembakaran cepat seperti yang dibutuhkan dalam ketosis. Artinya, olahraga mungkin lebih efektif untuk wanita, ketimbang mengandalkan diet keto yang ketat.
Peneliti juga menemukan bahwa gen dalam usus merespons diet ini secara berbeda antara pria dan wanita.
Dalam eksperimen pada tikus, usus betina menghasilkan lebih banyak enzim pembakar lemak. Tapi anehnya, saat berpuasa atau makan rendah karbohidrat seperti dalam keto, justru pria yang lebih cepat membakar lemaknya. Jadi, mungkin bukan soal banyaknya enzim, tapi bagaimana tubuh menggunakannya.
Diet keto sendiri awalnya bukan buat kurus-kurusan, lho. Ini dulu dipakai buat terapi epilepsi tahun 1920-an, sampai akhirnya jadi tren karena efeknya yang bikin berat badan cepat turun.
Prinsipnya sederhana: tubuh disuruh pakai lemak sebagai bahan bakar utama karena asupan karbohidrat ditekan habis-habisan. Akibatnya, tubuh masuk ke kondisi yang mirip kayak puasa, dan lemak pun dibakar jadi energi—keton.
Yang menarik, pria dan wanita ternyata menyimpan lemak di tempat berbeda. Pria lebih banyak di bagian perut (lemak visceral) yang lebih mudah dibakar dalam kondisi ketosis. Sementara wanita lebih sering menyimpan lemak di bawah kulit (subkutan) yang lebih bandel buat dibakar. Ditambah lagi, hormon estrogen bisa menghambat proses pembakaran lemak. Jadi, ya wajar aja kalau hasilnya nggak sama.
Dr. Jiao, salah satu peneliti dalam studi ini, bilang bahwa perbedaan hormon juga sangat berperan.
“Testosteron pada pria membantu proses pemecahan lemak, sedangkan estrogen bisa membuat tubuh wanita cenderung menyimpan lemak,” ujarnya.
Bahkan pada tikus betina, saat hormon estrogennya dihilangkan, mereka justru mengalami penurunan lemak dan peningkatan kontrol gula darah yang mirip dengan tikus jantan.
Di sisi lain, wanita—terutama yang masih menstruasi—mengalami siklus hormon bulanan yang juga bisa bikin craving karbo meningkat, khususnya saat fase luteal. Ini jelas jadi tantangan besar untuk tetap berada di jalur keto yang sangat minim karbo.
Efeknya juga bisa terasa ke energi dan otot.
Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita muda yang sehat bisa merasa lebih cepat lelah kalau menjalani diet keto, mungkin karena cara otak dan otot mereka menyerap energi berbeda dari pria. Jadi bisa jadi, meskipun berat badan turun, rasa capek dan lemas lebih terasa di wanita.
Kesimpulannya? Diet keto bukan satu ukuran cocok untuk semua. Buat pria, terutama yang kelebihan berat badan, diet ini bisa jadi pilihan yang efektif banget. Tapi untuk wanita—apalagi yang masih menstruasi—hasilnya bisa lebih lambat atau bahkan bikin frustrasi. Jadi penting banget untuk memahami respons tubuh masing-masing dan, kalau perlu, konsultasi sama ahli gizi atau dokter sebelum menjajal diet ini secara ketat.
0 Komentar
Ternyata Pria Lebih Cepat Kurus dengan Diet Keto, Ini Alasan Ilmiahnya yang Jarang Diketahui!
Gak Perlu Nge-Gym Berat! 3 Jenis Olahraga Ini Bisa Bikin Otak Tajam di Usia Berapa pun
Gawat! Hampir Setengah Makanan Anak Kita Ternyata ‘Makanan Sampah’ dan Bisa Picu Obesitas!
Hati-Hati Diet Ketat Bisa Bikin Kamu Makin Galau, Ini Kata Ahli!
Lupakan 10.000 Langkah! Teknik Jalan Ala Jepang Ini Bikin Tubuh Lebih Sehat dan Cepat Kurus
Minum Kopi Instan Tiap Hari? Studi Ini Ungkap Risiko Mengerikan yang Mengintai Matamu!
Leave a comment