Tidur dengan Lakban di Mulut? Kenapa Tren Viral Ini Bisa Bikin Kamu Menyesal!

27 Mei 2025 14:49
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kebiasaan ini mungkin gak nambahin manfaat sehat apa-apa, malah bisa berbahaya!

Sahabat.com - Baru-baru ini di media sosial ramai banget orang memamerkan trik tidur pakai lakban di bibir supaya napasnya lewat hidung. Katanya sih bikin tidur lebih nyenyak, mencegah mulut kering, dan bisa bikin kamu bangun dengan lebih segar. 

Tapi tunggu dulu, hasil studi terbaru justru bilang sebaliknya: kebiasaan ini mungkin gak nambahin manfaat sehat apa-apa, malah bisa berbahaya!

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih prinsip di balik mouth taping? Intinya, kamu ditempelin lakban bedah atau tape khusus kulit di bibir untuk “memaksa” napas lewat hidung. 

Alasannya, menurut Dr. Andrey Zinchuk dari Yale School of Medicine, “Banyak orang yang tidur dengan mulut terbuka biasanya punya masalah di saluran napas atas, misalnya hidung mampet karena flu, alergi, atau kelainan struktur seperti septum deviasi,” kata dia. 

Jadi, banyak yang mikir kalau mulut ditutup, pasti napas lewat hidung jadi lancar.
Sayangnya, tim peneliti yang nulis review di jurnal PLoS One ngumpulin 86 paper, tapi cuma 10 yang datanya cukup “layak” untuk dikaji ulang. 

Hasilnya? Dari 233 partisipan, delapan studi bilang gak ada manfaat signifikan, empat malah nyorot risiko kekurangan oksigen, dan dua studi cuma menunjukkan sedikit efek positif pada penderita sleep apnea ringan—tapi tetap gak cukup kuat untuk dijadikan rekomendasi klinis. 

“Sebagian besar data mouth taping kualitasnya rendah, jadi sulit menarik kesimpulan,” jelas Dr. Brian Rotenberg dari Western University.

Bahaya utamanya adalah kalau hidungmu memang susah bernafas, lalu mulutnya juga ditutup, ya jelas risiko asfiksia alias kekurangan oksigen meningkat. 

Dr. Boris Gilyadov dari Mount Sinai mengingatkan, “Kalau napas di hidung sudah terganggu, kenapa malah ingin menutup mulut?” Kalau lakbannya lepas, bisa malah tertelan dan jadi bahaya tersedak.

Lalu, gimana kalau kamu merasa trik ini membantu? Rotenberg menyarankan supaya berhenti dulu dan konsultasi ke dokter umum untuk menelusuri penyebab sesungguhnya. 

“Mouth taping mungkin terasa ajaib, tapi bisa jadi cuma menutup masalah utama,” ujarnya. 

Setelah dapat diagnosis, baru deh kamu bisa diskusi apakah lanjut pakai tape, tentunya di bawah pengawasan medis agar oksigen tetap terpantau.

Sementara menunggu janji ke dokter, ada cara yang lebih aman untuk atasi napas mulut. Coba deh semprot saline untuk bersihkan hidung, konsumsi antihistamin kalau alergi, atau tidur miring supaya saluran napas nggak tercekik. 

Latihan napas juga berguna kalau masalahnya lebih ke kebiasaan, kata Dr. Zinchuk: “Latihan pernapasan secara mindful bisa membantu memperbaiki pola napas.”

Intinya, jangan gegabah ikut tren kecantikan atau kesehatan tanpa bukti kuat. Kalau merasa ada yang nggak beres saat tidur—sering mendengkur, mulut kering, gampang lelah—segera cek ke ahlinya. 

Seperti kata Zinchuk, “Jangan anggap remeh, kamu berhak dapat perawatan yang tepat.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment