Sahabat.com - Sahabat, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya kenapa jari tangan dan kaki jadi keriput setiap kali berendam lama di air? Ternyata bukan cuma karena kulit kita menyerap air, lho.
Ilmuwan akhirnya menemukan jawabannya, dan hasilnya bikin kita makin kagum sama tubuh sendiri!
Semuanya berawal dari rasa penasaran anak-anak dalam seri Curious Kids yang bertanya, “Apakah kerutan di jari selalu muncul dengan cara yang sama?”
Guy German, seorang insinyur biomedis dari Binghamton University, dengan jujur bilang, “Saya sama sekali nggak tahu!”
Jawaban polos itu ternyata jadi awal dari riset seru tentang kerutan jari.
German dan rekannya, Rachel Laytin, mengajak tiga relawan untuk merendam jari mereka selama 30 menit.
Hasilnya? Pola kerutan yang terbentuk ternyata konsisten, alias muncul lagi dengan bentuk yang hampir sama saat jari mereka direndam ulang 24 jam kemudian.
Jadi, bukan sembarang keriput, sahabat! Polanya bisa diulang dan sepertinya memang sudah “diprogram” tubuh kita.
Apa yang sebenarnya terjadi saat kulit keriput? Jadi, saat kita berendam, air masuk lewat pori-pori kelenjar keringat dan membuat konsentrasi garam di kulit menurun. Saraf di kulit langsung kirim sinyal ke otak, dan otak pun memerintahkan pembuluh darah kecil di jari untuk menyusut.
Nah, penyusutan ini bikin kulit kita ketarik ke dalam, menciptakan pola kerutan yang khas itu.
German menjelaskan, “Pembuluh darah nggak banyak berubah posisi – mereka hanya sedikit bergeser tapi tetap relatif stabil satu sama lain. Itu sebabnya kerutannya muncul di tempat yang sama.” Keren banget, ya?
Ternyata kerutan ini bukan sekadar efek samping air. Faktanya, pola kerutan ini bikin kita lebih gampang menggenggam benda basah atau berjalan di permukaan licin. Kulit kita jadi punya “cengkeraman super” sementara waktu.
Tapi anehnya, kenapa ya kita nggak punya kerutan ini terus? Dugaan para ilmuwan, mungkin karena kulit keriput bikin jari jadi kurang sensitif atau malah lebih mudah terluka.
Dulu orang mengira kerutan muncul karena kulit bengkak akibat menyerap air, tapi riset tahun 2016 membuktikan bahwa kulit harus membengkak minimal 20% dulu baru bisa keriput karena itu.
Menariknya, orang yang punya kerusakan saraf median di jari ternyata nggak mengalami kerutan saat berendam.
German bilang, “Salah satu mahasiswa saya cerita, ‘Saya punya kerusakan saraf median di jari.’ Kami tes dia – dan benar, nggak muncul kerutan sama sekali!”
Bukan cuma menjawab rasa penasaran anak-anak, penelitian ini juga bisa berguna buat forensik, lho. Misalnya, untuk mengidentifikasi jenazah yang ditemukan setelah bencana alam yang melibatkan air. Kini kita bisa memasukkan pola kerutan air ke dalam daftar ‘jejak kulit’ kita selain sidik jari dan garis-garis tersembunyi yang ada di tubuh.
Luar biasa ya, tubuh manusia ternyata punya banyak misteri kecil yang menyimpan fungsi besar!
0 Komentar
Kekuatan “Antibodi Super” Ini Bisa Kalahkan Sel Kanker!
Obat Ajaib Sekali Minum Bisa Bikin Langsing? Ini Faktanya!
Diet Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Bikin Depresimu Mereda!
Wow, Tinggal di Desa Bisa Bikin Kamu Kebal Asma dan Alergi!
Leave a comment