Anak Susah Makan Perlu Suplemen? Ahli Gizi Ungkap Fakta Sebenarnya yang Jarang Diketahui Orang Tua

08 Oktober 2025 14:07
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan nutrisi dari makanan jauh lebih efektif dibandingkan dari suplemen.

Sahabat.com - Jika kamu pernah berjalan di lorong kesehatan supermarket, kamu pasti sering melihat rak penuh dengan botol-botol warna-warni berlabel vitamin anak. 

Klaimnya menggoda: memperkuat daya tahan tubuh, mendukung tumbuh kembang otak, hingga membantu pertumbuhan yang sehat. Tak heran, banyak orang tua yang merasa suplemen adalah solusi cepat untuk anak yang susah makan. Tapi, benarkah anak-anak picky eater memang membutuhkannya?

Menurut pakar nutrisi Nick Fuller dari The Conversation, sebagian besar anak sehat sebenarnya tidak perlu suplemen tambahan jika mereka mengonsumsi makanan bervariasi setiap hari. 

“Kebanyakan nutrisi penting yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang bisa diperoleh langsung dari makanan, bukan dari pil,” ujarnya.

Anak-anak memang membutuhkan berbagai vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, B, C, D, E, dan K, serta folat, zat besi, kalsium, iodin, dan zinc. Semua zat ini berperan besar untuk perkembangan otak, sistem saraf, tulang, kekebalan tubuh, dan metabolisme. Tapi kabar baiknya, banyak makanan sehari-hari yang sudah diperkaya nutrisi penting itu. Sereal sarapan, susu, dan roti, misalnya, biasanya sudah difortifikasi dengan vitamin B, zat besi, kalsium, dan iodin.

Penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan nutrisi dari makanan jauh lebih efektif dibandingkan dari suplemen. Makanan utuh tak hanya mengandung vitamin dan mineral, tapi juga serat, enzim, lemak sehat, dan senyawa bioaktif seperti fitonutrien yang membantu penyerapan nutrisi lebih optimal—sesuatu yang tidak bisa ditiru oleh suplemen buatan.

Namun, bukan berarti suplemen aman tanpa risiko. Beberapa vitamin seperti A, D, E, dan K bersifat larut lemak dan bisa menumpuk di tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Dalam kadar tinggi, bisa menyebabkan efek toksik serius, bahkan kematian. Sementara itu, vitamin C dosis tinggi memang tidak berbahaya, tapi bisa menyebabkan diare atau mengganggu penyerapan nutrisi lain.

Selain itu, banyak suplemen anak diberi rasa manis atau pewarna buatan agar lebih disukai. Padahal, tambahan gula dan bahan kimia ini bisa berdampak negatif pada pola makan anak. Yang lebih berbahaya lagi, memberi suplemen terlalu sering bisa membuat anak berpikir bahwa pil bisa menggantikan makanan bergizi — padahal itu tidak benar.

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua?
Jawabannya sederhana: fokuslah pada makanan alami dan bervariasi. Sajikan kombinasi dari susu, ikan, daging, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sayur serta buah berwarna-warni. Jika anak menolak, jangan khawatir—hampir setengah anak di dunia pernah melewati fase pilih-pilih makanan. 

Menurut penelitian, ini adalah perilaku alami yang diwarisi dari nenek moyang manusia, di mana rasa waspada terhadap makanan baru berfungsi melindungi diri dari racun.

Untuk mengatasinya, coba beberapa trik sederhana. Campur bahan bergizi ke dalam makanan yang disukai anak, seperti menambahkan kacang putih dan kembang kol ke dalam kentang tumbuk. Lakukan transisi bertahap dari nasi putih ke nasi merah, atau kenalkan buah dan sayur berwarna dengan cara menyenangkan, misalnya mencampur saus tomat merah atau saus hijau ke pasta kesukaan mereka.

Dengan langkah kecil seperti ini, orang tua bisa membantu anak mendapatkan asupan bergizi seimbang tanpa harus bergantung pada suplemen. Suplemen sebaiknya hanya diberikan jika anak benar-benar mengalami kekurangan gizi, memiliki kondisi medis tertentu, atau pola makan sangat terbatas. Dalam kasus seperti itu, konsultasikan pada dokter anak atau ahli gizi terlebih dahulu.

“Bagi sebagian besar anak sehat, suplemen vitamin tidak hanya tidak dibutuhkan, tapi juga bisa menimbulkan risiko yang tidak perlu,” jelas Fuller. 

Jadi, sahabat, sebelum tergoda oleh janji manis di label botol vitamin anak, pastikan dulu piring si kecil sudah berisi warna-warni makanan alami yang penuh kebaikan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment