Sahabat.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa atlet yang memiliki kelainan jantung tertentu dapat berpartisipasi dalam olahraga kompetitif, asalkan keputusan tersebut dibuat bersama dokter dan mempertimbangkan potensi risikonya.
Pernyataan ini diterbitkan dalam jurnal Circulation dan JACC oleh Asosiasi Jantung Amerika.
Sebelumnya, atlet dengan masalah jantung langsung dilarang ikut serta dalam olahraga kompetitif. Namun, penelitian terbaru menyarankan bahwa risiko pada beberapa kondisi jantung tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya, dan atlet dapat kembali berkompetisi dengan aman setelah evaluasi medis yang tepat.
Menurut Jonathan H. Kim, MD, salah satu penulis utama penelitian, perubahan ini mencerminkan kemajuan dalam pemahaman medis tentang kondisi jantung yang dapat terjadi pada atlet.
Kelainan seperti penyakit jantung bawaan dan aritmia kini tidak selalu berarti larangan mengikuti olahraga kompetitif, selama ada pertimbangan medis yang matang.
Pernyataan baru ini juga mencakup atlet yang lebih tua (35 tahun ke atas) dengan masalah jantung seperti penyakit koroner dan penyakit katup.
Ada juga pembaruan untuk atlet yang berpartisipasi dalam olahraga ekstrem, seperti selam skuba atau olahraga di dataran tinggi.
Namun, tidak semua atlet cocok untuk berkompetisi, terutama mereka yang memiliki kelainan jantung berat. Dalam kasus tertentu, risiko bisa lebih besar daripada manfaatnya, dan keputusan untuk berolahraga tetap harus dilakukan bersama tenaga medis.
Selain itu, penting bagi atlet usia muda untuk menjalani pemeriksaan jantung pra-partisipasi, seperti EKG, untuk memastikan kondisi jantung mereka aman.
Bagi atlet yang mengonsumsi obat pengencer darah, jenis olahraga yang dilakukan juga harus dipertimbangkan karena beberapa olahraga memiliki risiko cedera lebih tinggi.
Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memahami bagaimana kondisi jantung mempengaruhi atlet dalam jangka panjang. Salah satunya adalah studi Outcomes Registry for Cardiac Conditions in Athletes (ORCCA) yang bertujuan untuk memantau hasil klinis pada atlet dengan kelainan jantung.
0 Komentar
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Trik Bugar Usia 40+: Rahasia Latihan dari Pelatih Selebriti yang Bikin Tubuh Tetap Kuat & Awet Muda
Kok Bisa? Atlet Justru Punya Risiko Gangguan Irama Jantung Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya
Sydney Sweeney Pamer Foto Berani Saat Bersiap ke Premiere ‘The Housemaid’, Netizen Terpukau
Riset Terbaru Ungkap Manfaat Kerja dari Rumah untuk Kesehatan Mental, Wanita Paling Diuntungkan
Riset Baru Ungkap Risiko Tersembunyi Tato: Bisa Ganggu Imunitas hingga Pengaruh Vaksin
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Ramalan Shio Kuda 2026: Karier, Cinta, dan Kondisi Finansial
Terungkap! Jadi Penyanyi Terkenal Bisa Memangkas Usia Hingga 4,5 Tahun
Leave a comment