Sahabat.com - Kanker pankreas sering kali terdeteksi terlambat, membuat pengobatannya sulit, padahal jika ditemukan lebih awal, pengobatan bisa menyelamatkan nyawa. Penyakit ini menyebabkan kematian sekitar setengah juta orang setiap tahunnya, termasuk salah satu pendiri Apple, Steve Jobs, yang meninggal pada 2011.
Di Hong Kong, pada tahun 2021, kanker pankreas menyebabkan 889 kematian, yang berkontribusi pada 5,9% dari total kematian akibat kanker. Pada 2022, tercatat ada 1.037 kasus baru. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien kanker pankreas kurang dari 10%.
Pankreas adalah kelenjar terbesar di tubuh yang berperan dalam pencernaan dan metabolisme, menghasilkan enzim dan hormon penting. Namun, kelenjar ini juga rentan terhadap berbagai penyakit. Semakin cepat kanker pankreas terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan, menurut para dokter.
Salah satu alasan utama tingginya angka kematian akibat kanker pankreas adalah gejalanya sering tidak terlihat hingga penyakit ini menyebar ke organ lain. Menurut Mayo Clinic di Amerika Serikat, kanker pankreas pada tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas.
Menurut Pusat Penelitian Kanker Jerman, gejala awal kanker pankreas tidak spesifik dan sering kali mirip dengan penyakit perut lainnya, yang bisa membingungkan. Salah satu tanda awal yang dapat muncul adalah diabetes, yang biasanya terjadi satu hingga dua tahun sebelum gejala lainnya terlihat, menurut Kelompok Kerja Pasien Pankreatektomi (AdP) Jerman.
Pankreas terletak di belakang perut, tepat di atas tulang belakang. Rasa sakit yang tak dapat dijelaskan di bagian punggung atau perut bagian atas bisa menjadi tanda adanya tumor pada tahap awal. Tumor yang tumbuh juga dapat menghambat pilorus, yaitu lubang yang menghubungkan lambung dengan usus halus pertama, yang dapat menyebabkan mual dan muntah.
Selain itu, tumor bisa menghalangi saluran empedu, yang menyebabkan kulit dan mata menjadi kuning. Urine bisa berubah menjadi gelap, dan tinja menjadi lebih terang. Gejala lainnya termasuk perubahan pada perut, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, kehilangan nafsu makan, diare atau sembelit, peningkatan rasa lelah, penurunan kemampuan bekerja, serta keringat malam dan demam.
Siapa pun yang mengalami gejala seperti ini disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, agar diagnosis dapat dilakukan lebih cepat.
0 Komentar
Demam Kelinci: Penyakit Langka yang Kasusnya Melonjak di AS
Kucing Peliharaan di Los Angeles County Terjangkit Flu Burung dari Makanan Mentah dan Susu
Mengenal HMPV, Virus Pernapasan yang Sedang Meningkat di China
Chris Martin Coldplay Ungkap Latihan 'Baik' yang Menjaga Kesehatan Mentalnya Tetap Seimbang
Akupunktur Bisa Membantu Meredakan Gejala Penyakit Meniere
3 Cara Meningkatkan Umur Panjang di Tahun 2025
Leave a comment