Harapan Baru: Anak dengan Tumor Otak Kini Punya Peluang Hidup Lebih Baik di Eropa

29 Juli 2025 17:00
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Studi yang diterbitkan di The Lancet Oncology ini menganalisis data dari lebih dari 30.000 anak di 31 negara Eropa antara tahun 1998 hingga 2013, memberikan gambaran lebih akurat soal angka harapan hidup berdasarkan jenis tumor.

Sahabat.com - Penelitian terbaru dari Princess Máxima Center for Pediatric Oncology memberikan kabar menggembirakan tentang harapan hidup anak-anak yang didiagnosis dengan tumor otak. 

Studi yang diterbitkan di The Lancet Oncology ini menganalisis data dari lebih dari 30.000 anak di 31 negara Eropa antara tahun 1998 hingga 2013, memberikan gambaran lebih akurat soal angka harapan hidup berdasarkan jenis tumor.

Berbeda dengan studi sebelumnya, penelitian ini menggunakan sistem klasifikasi baru yang mencerminkan praktik klinis masa kini, terutama dalam menangani empat jenis tumor otak paling umum pada anak: glioma derajat rendah, glioma derajat tinggi, ependimoma, dan medulloblastoma. 

Hasilnya, para dokter kini bisa membandingkan tingkat kesembuhan dan efektivitas perawatan secara lebih realistis dan terarah.

Dr. Raoull Hoogendijk, yang terlibat dalam studi ini selama riset doktoralnya, menjelaskan bahwa pengkategorian ulang data sesuai cara dokter mendiagnosis tumor saat ini membuat hasilnya jauh lebih relevan. 

“Angka-angka ini kini sejalan dengan realitas klinis, sehingga bisa langsung dimanfaatkan dokter di berbagai negara untuk mengevaluasi perawatan,” ujarnya.

Salah satu temuan penting dalam riset ini adalah bahwa perbedaan tingkat kelangsungan hidup antarnegara ternyata lebih kecil dari yang diduga. Artinya, anak-anak di berbagai penjuru Eropa relatif mendapat akses perawatan yang serupa. 

Di Belanda sendiri, angka harapan hidup anak penderita tumor otak berada pada rata-rata Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem perawatan kesehatan di negara tersebut sudah cukup baik, namun masih ada ruang untuk peningkatan.

Dr. Henrike Karim-Kos, pemimpin tim riset dari Princess Máxima Center dan Netherlands Comprehensive Cancer Organization (IKNL), menambahkan bahwa hasil ini penting bagi pembuat kebijakan dan tenaga kesehatan. 

“Penelitian ini menunjukkan posisi kita di Eropa dan area mana saja yang bisa dikembangkan. Data ini bisa menjadi fondasi untuk perbaikan perawatan dan sistem pencatatan data pasien,” katanya.

Yang tak kalah penting, studi ini juga menghitung berapa banyak anak yang bisa dianggap sembuh dari tumor otak. Data ini sangat krusial untuk membantu dokter dan peneliti merancang pengobatan yang lebih tepat dan tidak hanya fokus menyelamatkan nyawa, tetapi juga menjaga kualitas hidup anak-anak.

Namun, tantangan masih ada. Menurut Prof. Eelco Hoving, Direktur Klinis Neuro-onkologi dan ahli bedah saraf anak, “Walau tingkat kelangsungan hidup anak dengan tumor otak meningkat dalam 15 tahun terakhir, angka kesembuhan untuk glioma derajat tinggi masih sangat rendah. Ini menandakan kita butuh perawatan yang jauh lebih baik, terutama untuk jenis tumor yang agresif ini.”

Dengan hasil studi ini, dunia medis memiliki panduan yang lebih solid dalam memahami tren kesembuhan, kesenjangan layanan, serta potensi pengembangan terapi. Harapan untuk menyembuhkan semua anak dengan kanker otak, tanpa mengorbankan kualitas hidup mereka, kini semakin terbuka lebar.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment