Makan Malam Terlalu Malam Bisa Bikin Gemuk dan Susah Tidur? Ini Fakta Mengejutkannya!

02 Juli 2025 11:29
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Buat kamu yang sudah terbiasa makan malam larut, coba perlahan ubah kebiasaan ini. Mulailah dari sarapan yang lebih bergizi dan makan siang yang cukup, agar malamnya tidak kelaparan. Kalau perlu, tetapkan jam ‘tutup dapur’ di rumah.

Sahabat.com - Banyak dari kita sudah mulai lebih peduli dengan apa yang ada di piring saat makan malam. Sayangnya, kita sering lupa soal kapan kita makan. 

Padahal, waktu makan bisa sama pentingnya dengan jenis makanannya sendiri. Dan ternyata, makan malam lebih awal bisa jadi salah satu rahasia untuk tubuh yang lebih sehat.

Tubuh manusia punya jam biologis, lho. 

"Tubuh kita diatur oleh jam internal yang membuat kita berbeda antara pagi dan malam," jelas Frank Scheer, PhD, direktur program kronobiologi medis di Brigham and Women’s Hospital. 

Jadi, efek dari makanan yang sama bisa berbeda tergantung kapan kamu memakannya.

Daisy Duan, MD, dari Johns Hopkins School of Medicine, pernah meneliti hal ini langsung. Dalam sebuah studi, timnya membandingkan apa yang terjadi saat 20 orang dewasa sehat makan malam pada pukul 6 sore dan 10 malam. 

Hasilnya? Makan jam 10 malam bikin kadar gula darah melonjak lebih tinggi dan pembakaran lemak menurun. 

"Bahkan saat tidak langsung tidur setelah makan, efeknya tetap terasa buruk," tambah Duan.

Lalu, apa penyebabnya? Menurut Scheer, hormon melatonin yang naik di malam hari bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur gula darah. 

Akibatnya, gula darah jadi tinggi lebih lama. Penelitian lain dari Scheer juga menemukan bahwa makan malam terlambat bikin orang lebih lapar dan membakar kalori lebih sedikit, serta memicu perubahan jaringan tubuh yang mendorong penumpukan lemak.

Kalau kamu sering makan malam larut, risiko terkena masalah metabolisme seperti diabetes tipe 2 dan obesitas bisa meningkat. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa orang yang lebih banyak makan di pagi atau siang hari cenderung mengalami penurunan berat badan dan punya metabolisme yang lebih sehat. 

Lebih mengejutkan lagi, penelitian tahun 2024 mengaitkan makan malam terlalu malam dengan risiko kematian dini.

Duan bilang, “Idealnya, beri jeda setidaknya dua jam antara makan malam dan waktu tidur.” 

Waktu terbaik untuk makan malam? Antara pukul 5 sampai 7 malam. Tapi tenang, Collin Popp, PhD dari NYU Grossman School of Medicine, menekankan bahwa sesekali makan larut itu nggak masalah. 

Yang penting, jangan sampai makan besar kayak pesta Thanksgiving menjelang tidur.
Menariknya, tren makan besar di malam hari justru bertentangan dengan saran para ahli. 

“Sebaiknya konsumsi kalori terbanyak di pagi atau siang hari, bukan saat malam,” kata Popp.

Buat kamu yang sudah terbiasa makan malam larut, coba perlahan ubah kebiasaan ini. Mulailah dari sarapan yang lebih bergizi dan makan siang yang cukup, agar malamnya tidak kelaparan. Kalau perlu, tetapkan jam ‘tutup dapur’ di rumah. 

Duan menyarankan untuk mulai dari 30 menit sebelum tidur, lalu perlahan dimajukan hingga satu jam atau lebih. 

“Temui diri kamu di titik awal. Mulailah dari situ,” ujarnya.

Jadi, sahabat, kalau ingin tidur lebih nyenyak, metabolisme lancar, dan risiko kesehatan lebih rendah, mungkin sudah waktunya untuk memajukan jam makan malammu. Siapa tahu, ini bisa jadi perubahan kecil yang berdampak besar!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment