Mengejutkan! Anak Muda dengan Bipolar Ternyata Sudah Alami Gangguan Jantung Dini

21 Agustus 2025 13:34
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian yang terbit di jurnal Biological Psychiatry menemukan bahwa anak muda berusia 20–45 tahun dengan gangguan bipolar ternyata sudah mengalami tanda-tanda awal gangguan fungsi jantung, bahkan sebelum gejala gagal jantung muncul.

Sahabat.com - Sahabat, kabar terbaru dari dunia medis patut jadi perhatian kita semua. Penelitian yang terbit di jurnal Biological Psychiatry menemukan bahwa anak muda berusia 20–45 tahun dengan gangguan bipolar ternyata sudah mengalami tanda-tanda awal gangguan fungsi jantung, bahkan sebelum gejala gagal jantung muncul. 

Temuan ini dianggap sangat penting karena selama ini risiko penyakit jantung lebih sering dikaitkan dengan usia lanjut, bukan usia produktif.

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan metode pengukuran canggih yang bisa mendeteksi kerja otot jantung secara detail, termasuk seberapa kuat otot jantung memompa darah (peak systolic strain) dan seberapa besar energi yang dipakai jantung untuk bekerja (myocardial work). 

Hasilnya menunjukkan bahwa penderita bipolar muda memiliki gangguan di berbagai segmen otot jantung, seolah-olah jantung mereka sudah bekerja lebih berat dan tidak seefisien orang seusia yang sehat.

Dr. Pao-Huan Chen, peneliti utama dari Taipei Medical University, menjelaskan, “Studi ini dirancang untuk menemukan pola dan membuka hipotesis baru mengenai hubungan antara gangguan bipolar dan kesehatan jantung. Hasilnya menunjukkan adanya gangguan fungsi jantung bahkan sebelum gagal jantung berkembang.”

Hal senada disampaikan penulis pertama, Dr. Cheng-Yi Hsiao, yang mengatakan, “Meskipun ada banyak bukti bahwa risiko penyakit kardiovaskular meningkat pada penderita bipolar, kami tetap terkejut saat menemukan bahwa pada usia muda pun disfungsi jantung sudah melibatkan berbagai segmen ventrikel kiri.”

Fakta ini memperkuat bukti bahwa penderita bipolar memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami gagal jantung dan kematian dini akibat penyakit kardiovaskular. 

Bahkan, menurut Dr. John Krystal, editor Biological Psychiatry, “Individu dengan gangguan bipolar memiliki harapan hidup sembilan hingga 20 tahun lebih pendek dibanding populasi umum, sebagian besar karena meningkatnya risiko penyakit jantung.”

Temuan ini membuka peluang besar untuk deteksi dini dan pencegahan. Jika pengukuran seperti peak systolic strain dan myocardial work dijadikan bagian dari pemeriksaan rutin penderita bipolar, maka gangguan jantung bisa diketahui lebih cepat dan diatasi sebelum berkembang menjadi gagal jantung. 

Dengan begitu, kualitas hidup pasien bisa lebih baik dan harapan hidup mereka bisa meningkat.

Sahabat, ini saatnya kita makin sadar bahwa kesehatan mental dan kesehatan fisik saling berkaitan erat. Menjaga pola makan, olahraga, tidur cukup, dan mengurangi stres bukan hanya baik untuk pikiran, tetapi juga bisa melindungi jantung sejak usia muda.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment