Pasien Long COVID Merasa Tertekan untuk Membuktikan Penyakit Mereka Benar-Benar Ada

27 Maret 2025 12:30
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pasien merasa harus membuktikan bahwa penyakit mereka bersifat fisik agar dianggap serius.

Sahabat.com - Menurut sebuah studi terbaru dari Universitas Surrey, orang yang hidup dengan long COVID sering merasa diabaikan, tidak dipercaya, dan kurang mendapat dukungan dari penyedia layanan kesehatan mereka. 

Studi ini, yang diterbitkan dalam Journal of Health Psychology, mengungkapkan bagaimana pasien long COVID mengalami penyakit mereka. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pasien merasa harus membuktikan bahwa penyakit mereka bersifat fisik agar dianggap serius. 

Akibatnya, mereka sering menolak dukungan psikologis karena khawatir ini akan menunjukkan bahwa gejala mereka hanya "ada di pikiran."

Prof. Jane Ogden, Profesor Psikologi Kesehatan, menjelaskan, "Masalahnya bukan karena orang dengan long COVID menolak bantuan, tetapi ada kebutuhan mendalam untuk dipercaya. Ketika pasien merasa diabaikan, menawarkan dukungan psikologis sebagai pengganti perawatan medis bisa dianggap sebagai penghinaan."

Berdasarkan data dari Kantor Statistik Nasional, terdapat sekitar 1,9 juta orang di Inggris yang hidup dengan long COVID. 

Gejala long COVID mencakup kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, nyeri otot, dan sesak napas, yang bertahan selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan setelah infeksi COVID-19 awal.

Studi dari Universitas Surrey ini melibatkan wawancara mendalam dengan 14 orang di Inggris yang berusia antara 27 hingga 63 tahun dan telah mengalami gejala long COVID lebih dari empat minggu. Grup ini terdiri dari 12 wanita dan 2 pria.

Saara Petker, psikolog klinis dan penulis bersama studi ini, mengatakan, "Kami menemukan bahwa peserta kami hidup dalam ketidakpastian yang konstan, berjuang mencari pengobatan. Mereka mengatakan bahwa mereka merasa tidak didengar, beberapa bahkan kehilangan kepercayaan pada dokter, lingkungan sosial mereka, dan bahkan tubuh mereka sendiri karena pengalaman ini. Nasihat medis sangat penting, namun dukungan psikologis harus diberikan dengan hati-hati. Jika dianggap menggantikan bantuan medis, hal itu bisa terasa meremehkan."

Studi ini menunjukkan bahwa pasien long COVID membutuhkan lebih dari sekadar pengobatan medis. Dukungan psikologis yang tepat sangat penting untuk membantu mereka merasa didengar dan dipahami.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment