Punya Lebih dari 1 Gangguan Mental Bisa Naikkan Risiko Demensia Hampir 90%

12 September 2025 14:31
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian yang dipublikasikan di BMJ Mental Health ini menganalisis data lebih dari 3.600 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas yang pernah didiagnosis gangguan psikiatri, mulai dari depresi, kecemasan, gangguan kepribadian, bipolar, hingga gangguan penggunaan zat.

Sahabat.com - Sahabat, penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan: memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan mental bisa meningkatkan risiko demensia hingga hampir 90 persen. 

Artinya, jika seseorang mengalami kombinasi depresi dan kecemasan sekaligus, risikonya jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki satu kondisi.

Penelitian yang dipublikasikan di BMJ Mental Health ini menganalisis data lebih dari 3.600 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas yang pernah didiagnosis gangguan psikiatri, mulai dari depresi, kecemasan, gangguan kepribadian, bipolar, hingga gangguan penggunaan zat. 

Hasilnya, mereka yang punya dua gangguan mental berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena demensia. Jika tiga gangguan, risikonya empat kali lebih tinggi, dan bila empat atau lebih, risikonya bisa naik sebelas kali lipat.

Menurut Dr. Michael S. Okun dari University of Florida Health, “Penelitian ini menunjukkan semakin banyak kondisi psikiatri yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula peluang demensia. Kombinasi kecemasan dan gangguan suasana hati membawa risiko terbesar.” 

Ia menambahkan bahwa data ini harus mendorong kita pada strategi pencegahan dan skrining demensia lebih dini bagi kelompok yang rentan.

Sementara itu, Dr. Gary Small dari Hackensack University Medical Center menjelaskan, “Penelitian ini luar biasa karena memperlihatkan betapa besarnya efek dari adanya lebih dari satu gangguan psikiatri terhadap risiko demensia. Bisa jadi penyakit otak yang mendasari demensia juga memicu munculnya gejala gangguan suasana hati.” 

Tim peneliti UCLA yang dipimpinnya bahkan menemukan kadar protein abnormal khas Alzheimer lebih tinggi pada lansia dengan depresi dibandingkan mereka yang sehat.

Para ilmuwan percaya hubungan antara kesehatan mental dan demensia bisa dipicu oleh peradangan kronis, perubahan struktur otak, hingga penumpukan protein amyloid-beta yang menjadi ciri khas Alzheimer. 

Karena itu, menjaga kesehatan mental sejak dini sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik untuk menekan risiko penyakit otak di kemudian hari.

Dengan meningkatnya angka demensia yang kini memengaruhi sekitar 57 juta orang di dunia, para pakar menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pengobatan efektif terhadap depresi, kecemasan, atau gangguan mental lain bisa menurunkan risiko demensia di masa depan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment