Satu Kantong Teh Dapat Melepaskan Miliaran Mikroplastik ke Dalam Tubuh

30 Desember 2024 13:28
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam pengujian, tiga jenis kantong teh diuji, yakni yang terbuat dari polipropilena, selulosa, dan nilon-6. Kantong teh berbahan polipropilena melepaskan sekitar 1,2 miliar partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 136,7 nanometer. Kantong selulosa melepaskan sekitar 135 juta partikel per mililiter dengan ukuran 244 nanometer, sementara kantong nilon-6 menghasilkan sekitar 8,18 juta partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 138,4 nanometer.

Sahabat.com - Penelitian terbaru yang dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Otonom Barcelona (UAB), Spanyol, mengungkapkan bahwa setiap kantong teh yang digunakan dapat melepaskan miliaran partikel mikroplastik dan nanoplastik (MNPL) ke dalam air. Setiap mililiter air yang terpapar kantong teh bisa mengandung sejumlah besar partikel kecil tersebut.

Meskipun angkanya tampak mencengangkan, hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kombinasi plastik dan panas, seperti pada wadah makanan yang dipanaskan dalam microwave, bisa menghasilkan partikel serupa. Temuan ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami prevalensi MNPL dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami berhasil mengidentifikasi polutan ini dengan teknik canggih, yang sangat penting untuk mendorong penelitian lebih lanjut mengenai dampaknya terhadap kesehatan manusia," ungkap ahli mikrobiologi Alba García-Rodríguez dari UAB.

Penelitian sebelumnya telah menyoroti kekhawatiran terkait potensi dampak kesehatan dari plastik pada kantong teh, dan dalam studi ini, para peneliti berusaha untuk menggali lebih dalam dengan menganalisis berbagai jenis kantong teh yang umum dijual.

Teknik laser digunakan untuk mengukur kecepatan dan penyebaran cahaya, memberikan pemahaman yang lebih rinci tentang sifat kimia dan fisik partikel yang dilepaskan dari kantong teh. 

Dalam pengujian, tiga jenis kantong teh diuji, yakni yang terbuat dari polipropilena, selulosa, dan nilon-6. Kantong teh berbahan polipropilena melepaskan sekitar 1,2 miliar partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 136,7 nanometer. Kantong selulosa melepaskan sekitar 135 juta partikel per mililiter dengan ukuran 244 nanometer, sementara kantong nilon-6 menghasilkan sekitar 8,18 juta partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 138,4 nanometer.

Para peneliti juga mempelajari bagaimana partikel MNPL berinteraksi dengan sel usus manusia, dan mereka menemukan bahwa pada sel penghasil lendir, plastik bisa mencapai inti sel, yang sangat penting dalam mengevaluasi potensi dampak kesehatan dari partikel ini.

"Komposisi polimer MNPL mempengaruhi interaksinya dengan tubuh, yang dapat memengaruhi berbagai organ dan jaringan, serta menyebabkan efek beragam seperti toksisitas dan potensi karsinogenik," kata para peneliti dalam laporan mereka.

Mereka juga menekankan perlunya upaya lebih untuk menstandarisasi penggunaan plastik dalam kemasan makanan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang dampak jangka panjangnya, bukti yang ada menunjukkan bahwa akumulasi plastik kecil bisa merusak ekosistem dan kesehatan manusia.

Mikroplastik dan nanoplastik diduga dapat mengganggu fungsi sel dan meningkatkan risiko infeksi. Studi juga mengaitkan keberadaan plastik dalam usus dengan kondisi seperti penyakit radang usus (IBD). 

"Seiring dengan meningkatnya penggunaan plastik dalam kemasan makanan, penelitian dan kebijakan harus lebih fokus untuk menangani tantangan kontaminasi MNPL untuk memastikan keamanan dan kesehatan konsumen," ujar peneliti.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment