Studi Terbaru Ungkap Dampak Negatif Kemarahan terhadap Kesehatan Jantung

08 Januari 2025 11:53
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kemarahan yang berulang kali dapat menimbulkan dampak kumulatif pada kesehatan kardiovaskular.

Sahabat.com - Temuan terbaru studi yang mengeksplorasi dampak negatif kemarahan terhadap kesehatan jantung melalui pengaruhnya pada pembuluh darah, dikeluarkan oleh National Institutes of Health (NIH).

Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan antara emosi negatif dan gangguan kardiovaskular. Walaupun mekanisme yang mendasari hubungan ini belum sepenuhnya dipahami, gangguan pada fungsi pembuluh darah kemungkinan besar menjadi faktor penyebabnya.

Endotelium, lapisan dalam pembuluh darah, berfungsi untuk mengatur pelebaran pembuluh darah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gangguan pada sel endotel dapat menjadi langkah awal yang memicu aterosklerosis dan masalah jantung lainnya.

Penelitian mengenai emosi dan pembuluh darah

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Daichi Shimbo dari Universitas Columbia melakukan studi lebih lanjut mengenai hubungan antara emosi negatif dan kesehatan pembuluh darah. Mereka melibatkan 280 orang dewasa sehat dari New York City, dengan rata-rata usia 26 tahun. Partisipan terdiri dari 40% Kaukasia, 29% Hispanik/Latin, 19% Asia, dan 14% kulit hitam.

Partisipan dibagi secara acak ke dalam empat kelompok berdasarkan emosi: marah, cemas, sedih, dan netral. Kelompok yang marah atau cemas diminta mengingat dan mendiskusikan kenangan yang menimbulkan emosi tersebut selama delapan menit. Kelompok yang sedih diminta membaca kalimat yang mengundang kesedihan, sedangkan kelompok netral hanya menghitung angka hingga 100.

Pengukuran dan Temuan

Sebelum dan sesudah tugas emosional, peneliti mengukur tekanan darah, denyut jantung, dan mengambil tes darah. Mereka juga memantau perubahan pelebaran pembuluh darah menggunakan alat khusus yang dipasang pada jari peserta. Pengukuran dilakukan pada beberapa titik waktu setelah tugas emosional selesai, dan hasilnya dipublikasikan di Journal of the American Heart Association pada 7 Mei 2024.

Kelompok marah menunjukkan gangguan signifikan pada pelebaran pembuluh darah, bahkan setelah 40 menit tugas selesai. Sementara itu, kelompok cemas menunjukkan indikasi gangguan pembuluh darah, meskipun dampaknya tidak cukup besar untuk dipastikan. Kelompok yang merasa sedih tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam fungsi pembuluh darah. Tidak ditemukan bukti cedera sel atau masalah perbaikan pembuluh darah pada semua kelompok.

Dampak Kemarahan dalam Jangka Panjang

Peneliti mengusulkan bahwa Kemarahan yang berulang kali dapat menimbulkan dampak kumulatif pada kesehatan kardiovaskular. Jika berlarut-larut, kemarahan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dr. Laurie Friedman Donze, seorang psikolog dari NIH, menyatakan, “Kami sudah lama menduga berdasarkan studi observasional bahwa kemarahan bisa berdampak negatif pada jantung. Studi ini mengisi kekosongan pengetahuan nyata dan menunjukkan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.” 

Dr. Shimbo menambahkan, “Kami melihat bahwa keadaan marah menyebabkan gangguan fungsi pembuluh darah, meskipun kami belum sepenuhnya memahami penyebabnya. Penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara kemarahan dan gangguan pembuluh darah dapat membantu menemukan target intervensi yang efektif bagi individu dengan risiko penyakit kardiovaskular.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment