Sahabat.com - Pernah dengar soal Jeffing? Teknik ini mungkin masih asing di telinga banyak pelari, apalagi pemula. Tapi ternyata, metode yang satu ini diam-diam jadi trik rahasia untuk bisa lari lebih lama tanpa bikin badan ambruk. Caranya simpel banget: kamu cukup bergantian antara lari dan jalan kaki. Gampang kan?
Teknik ini sebenarnya udah ada sejak tahun 70-an dan dipopulerkan sama Jeff Galloway, seorang pelari Olimpiade asal Amerika yang juga pelatih.
"Dengan bergantian antara lari dan jalan kaki, pelari bisa menempuh jarak lebih jauh, pulih lebih cepat, dan merasa lebih kuat selama dan setelah latihan," kata Galloway.
Menurut dia, teknik ini bukan cuma bikin lari jadi lebih ringan, tapi juga bisa mencegah cedera dan bikin sesi olahraga terasa lebih fun.
Mirip kayak teknik latihan asal Swedia bernama fartlek—yang artinya "permainan kecepatan"—Jeffing juga melibatkan variasi kecepatan.
Bedanya, Jeffing lebih santai karena ada jeda jalan kaki yang bikin tubuh punya waktu buat pulih. Jadi nggak heran kalau teknik ini cocok banget buat siapa aja, bahkan buat kamu yang baru banget mau mulai lari.
Buat kamu yang merasa lari itu berat dan bikin ngos-ngosan, Jeffing bisa jadi penyelamat. Teknik ini memungkinkan kamu buat tetap bergerak tanpa harus ngoyo. Energi tubuh jadi nggak cepat habis, dan hasilnya kamu bisa menempuh jarak lebih jauh tanpa merasa kepayahan.
Bahkan penelitian menunjukkan bahwa olahraga yang durasinya lebih panjang tapi intensitasnya lebih rendah bisa punya manfaat lebih besar dibanding latihan yang intens tapi singkat.
Yang paling keren, Jeffing juga bisa menurunkan risiko cedera karena tekanannya ke otot dan sendi lebih ringan.
Cocok banget buat kamu yang lagi pemulihan dari cedera, atau yang pengin tetap aktif tanpa takut cedera. Banyak juga pelari yang bilang badannya nggak terlalu capek setelah latihan pakai teknik ini, jadi lebih semangat buat latihan rutin tanpa takut kelelahan.
Teknik ini juga ramah banget buat pemula. Jeff Galloway awalnya menciptakan metode ini buat kelompok pelari pemula, dan hasilnya mengejutkan: setelah 10 minggu latihan, semua peserta bisa menyelesaikan lomba 5K atau 10K.
Jadi, nggak perlu nunggu jadi pelari profesional buat coba Jeffing. Kamu bisa langsung mulai dari sekarang!
Kalau kamu tipe yang suka struktur, bisa banget pakai stopwatch. Misalnya, mulai dengan 30 detik lari, lalu 30 detik jalan. Galloway bilang, “Dengan pola 30 detik lari dan 30 detik jalan… mereka bisa lari lebih cepat tanpa usaha ekstra karena waktu jalannya cuma 30 detik.”
Kalau sudah terasa nyaman, kamu bisa mulai tingkatkan durasi lari pelan-pelan. Bisa jadi 45 detik lari, 30 detik jalan—atau terserah kamu, yang penting sesuai dengan kondisi tubuhmu.
Emang sih, teknik ini nggak selalu cocok buat semua orang. Ada juga yang merasa aneh karena ritme larinya jadi kepotong-potong. Tapi menurut James Thie, pelatih lari dan penulis artikel ini, “Apa pun yang bisa membuat lebih banyak orang ikut olahraga, harusnya disambut baik.”
Dan kenyataannya, banyak pelari maraton yang justru mengandalkan Jeffing buat nyiapin diri menuju garis finish.
Intinya, mau kamu lari lebih lama, lebih jauh, atau sekadar pengin olahraga tanpa stres, Jeffing bisa banget jadi pilihan. Nggak harus ngebut, yang penting tubuh kamu nyaman. Karena pada akhirnya, lari itu soal menikmati proses, bukan cuma soal kecepatan.
0 Komentar
Terungkap! Satu Jalur Otak Ini Bisa Jadi Biang Keladi Insomnia, Cemas, dan Depresi Sekaligus!
Stop Sekarang Juga! Kebiasaan Sepele di Usia 30-an Ini Diam-Diam Merusak Tubuh dan Pikiranmu
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Leave a comment