Ternyata, Pandemi Lebih Menghantam Kesehatan Perempuan daripada Laki-laki! Ini Alasannya

04 Juli 2025 17:39
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah penelitian terbaru dari University of Aberdeen menunjukkan bahwa pandemi memengaruhi kesehatan fisik dan mental perempuan lebih berat dibanding laki-laki.

Sahabat.com - Pandemi COVID-19 bukan cuma bikin kita harus jaga jarak dan kerja dari rumah. Buat para perempuan, dampaknya ternyata jauh lebih dalam. 

Sebuah penelitian terbaru dari University of Aberdeen menunjukkan bahwa pandemi memengaruhi kesehatan fisik dan mental perempuan lebih berat dibanding laki-laki.

Selama pandemi, banyak perempuan mengalami perubahan gaya hidup yang nggak sehat—mulai dari makin jarang makan buah hingga konsumsi alkohol yang malah nggak turun-turun. 

Dan yang lebih bikin miris, olahraga atau pola makan sehat yang biasanya bisa bantu memperbaiki mood, ternyata efeknya jadi nggak sekuat dulu buat perempuan selama masa pandemi.

Profesor Paul McNamee, peneliti utama studi ini, bilang, “Kami menemukan bahwa perempuan mengalami perubahan perilaku kesehatan yang lebih buruk dibanding laki-laki selama pandemi. Secara khusus, konsumsi buah mereka turun dan pengurangan alkohol tidak sebesar laki-laki. Stres psikologis juga naik, dan perempuan merasakannya lebih berat.”

Nggak cuma itu, Dr. Karen Arulsamy dari Duke-NUS Medical School menambahkan, “Perubahan negatif ini ternyata masih terasa sampai Mei 2023. Kemungkinan besar karena tekanan finansial selama pandemi yang lebih menekan perempuan.”

Sementara itu, Dr. Silvia Mendolia dari University of Turin menjelaskan bahwa hubungan antara gaya hidup sehat dan kesehatan mental perempuan juga jadi makin lemah selama pandemi. 

“Sebelum pandemi, gaya hidup sehat punya efek positif yang kuat terhadap kesehatan mental perempuan. Tapi selama pandemi, hubungan itu hampir nggak kelihatan lagi,” jelasnya.

Jadi walaupun pandemi sudah melonggar, efeknya masih terasa. Perempuan—terutama yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah dan punya tanggung jawab sebagai pengasuh di rumah—mengalami kesulitan lebih besar untuk tetap menjaga kebiasaan sehat. 

Profesor McNamee menyarankan agar program dukungan seperti social prescribing bisa diakses lebih luas untuk membantu perempuan kembali ke gaya hidup sehat.

Yup, pandemi memang berat buat semua, tapi ternyata beban itu nggak terbagi rata. Dan sekarang, saatnya kita lebih perhatian pada pemulihan kesehatan mental dan fisik perempuan. Bukan cuma dengan olahraga dan makan sehat, tapi juga dengan dukungan sosial dan akses layanan yang merata.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment