Sahabat.com - Tidur bukan hanya sekadar waktu untuk beristirahat, tetapi juga merupakan proses penting yang mendukung kesehatan tubuh dan pikiran.
Saat tidur, tubuh melakukan perbaikan, pemeliharaan sel, dan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Berbagai hormon yang mengatur metabolisme, stres, dan nafsu makan juga dilepaskan sebagai respons terhadap tidur yang cukup.
Karena itu, gangguan tidur bisa mengubah keseimbangan hormon dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Jumlah tidur yang dibutuhkan setiap individu bervariasi sesuai dengan usia. Berdasarkan rekomendasi dari American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society, berikut adalah durasi tidur yang disarankan untuk tiap kelompok usia:
1. Bayi Baru Lahir (0-3 bulan): 14-17 jam per hari.
2. Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam per hari.
3. Balita (1-2 tahun): 11-14 jam per hari.
4. Anak Prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam per hari.
5. Anak Usia Sekolah (6-12 tahun): 9-12 jam per hari.
6. Remaja (13-18 tahun): 8-10 jam per hari.
7. Dewasa (18-60 tahun): 7-9 jam per hari.
8. Orang Dewasa yang Lebih Tua (61 tahun ke atas): 7-8 jam per hari.
Meskipun demikian, kebutuhan tidur setiap orang bisa berbeda tergantung pada faktor seperti gaya hidup, tingkat stres, genetika, dan masalah kesehatan tertentu. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh, koordinasi, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi.
Namun, jumlah tidur yang cukup saja tidak cukup. Kualitas tidur juga sangat penting. Mengatur lingkungan tidur yang nyaman dan mengembangkan kebiasaan tidur yang baik dapat meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur atau merasa lelah di siang hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau spesialis tidur untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari.
0 Komentar
6 Manfaat Mengonsumsi Dua Kurma Setiap Hari untuk Kesehatan
7 Cara Mudah Meningkatkan Kesehatan Jantung dengan Berjalan Kaki
Leave a comment