Varian COVID Baru NB.1.8.1 Mulai Menyebar ke Seluruh Dunia, Haruskah Kita Panik?

10 Juni 2025 11:58
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini sekarang masuk daftar “Variant Under Monitoring” karena penyebarannya yang cepat.

Sahabat.com - Sahabat, pandemi memang udah lewat, tapi bukan berarti COVID-19 benar-benar menghilang dari radar. Baru-baru ini muncul lagi varian baru yang cukup bikin waspada, namanya NB.1.8.1—masih satu keluarga dengan Omicron, lho. 

Varian ini pertama kali muncul di Januari 2025 dan sekarang udah menyebar ke Asia, bahkan sampai ke Amerika Serikat. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini sekarang masuk daftar “Variant Under Monitoring” karena penyebarannya yang cepat.

Tapi tenang, belum ada bukti kalau varian ini bikin gejala lebih parah dibanding varian-varian sebelumnya. 

Menurut para ahli dari Global Virus Network (GVN), “Kami menyarankan masyarakat tetap waspada, bukan panik.” 

Jadi lebih ke jaga-jaga aja, bukan alarm besar. Untungnya, vaksin-vaksin yang udah diperbarui, seperti booster bivalen dan berbasis XBB, masih bisa memberikan perlindungan terhadap gejala berat maupun kematian akibat varian ini.

Meskipun ada kemungkinan terjadinya infeksi ulang, terutama pada orang yang imunitasnya udah menurun atau belum divaksin, vaksin masih jadi senjata paling ampuh buat menghindari gejala berat. 

Obat antivirus kayak Paxlovid dan remdesivir juga masih manjur kok buat varian-varian Omicron, termasuk yang satu ini.

Sekarang NB.1.8.1 udah terdeteksi di 22 negara dan bahkan menyumbang sekitar 10,7% dari seluruh data genom COVID-19 global di akhir April 2025. Padahal empat minggu sebelumnya masih 2,5% aja. Di India, per 4 Juni 2025, tercatat 4.302 kasus aktif dengan hampir 300 kasus baru dalam sehari. Negara bagian seperti Delhi, Kerala, dan Gujarat jadi daerah dengan lonjakan paling signifikan. 

Sementara itu di Taiwan, sekitar 6.000 orang datang ke rumah sakit karena gejala COVID selama minggu terakhir April sampai awal Mei—naik 78% dibanding minggu sebelumnya!

Di Amerika Serikat, udah ditemukan belasan kasus NB.1.8.1 di negara bagian Washington. Varian ini pertama kali dideteksi dari penumpang internasional di bandara-bandara seperti California, New York, dan Virginia antara akhir Maret sampai awal April. Dan yah, meskipun angka kematian mingguan akibat COVID di AS masih sekitar 300-an, tren musiman naik-turun selama musim panas tetap diperkirakan bakal terjadi.

Nah, biar tetap aman, GVN menyarankan beberapa langkah buat sahabat semua. Bagi yang berusia 65 tahun ke atas atau punya penyakit bawaan, sebaiknya dapat booster yang disesuaikan dengan varian terbaru. 

Anak-anak usia 6 bulan sampai 17 tahun juga direkomendasikan buat vaksin ulang kalau sudah lebih dari setahun sejak suntikan terakhir. Gak cuma itu, ibu hamil juga disarankan vaksin, karena bisa melindungi bayi dari risiko rawat inap hingga enam bulan setelah lahir.

“Vaksin selama kehamilan terbukti menurunkan risiko rawat inap COVID pada bayi hingga 61%, dan juga mengurangi risiko kelahiran prematur, keguguran, hingga gangguan perkembangan jangka panjang,” kata para peneliti. 

Jadi, buat para calon ibu, vaksinasi itu penting banget ya!
Kalau belum ambil booster setahun terakhir, coba deh konsultasi ke tenaga medis buat tahu jadwal vaksin terbaru yang sesuai. Dan kabar baiknya, vaksin flu bisa diberikan bersamaan dengan vaksin COVID kok, asal jadwalnya pas.

Kesimpulannya, munculnya NB.1.8.1 bukan berarti kita harus panik. Tapi ini jadi pengingat penting bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai dan kita tetap harus waspada. Yuk, terus jaga kesehatan, update vaksin, dan ikuti info terpercaya dari para ahli. Ingat, lebih baik siap sedia daripada menyesal nanti!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment