Waktu dan Keteraturan Tidur Kunci Kesehatan Jantung Remaja

19 Februari 2025 12:24
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para peneliti menemukan bahwa remaja yang memiliki jadwal tidur yang tidak teratur pada hari sekolah cenderung memiliki variabilitas denyut jantung (HRV) yang lebih rendah, yang merupakan indikator penting bagi fungsi kardiovaskular.

Sahabat.com - Tidur yang cukup sangat penting bagi anak-anak, namun banyak remaja yang tidak memenuhi rekomendasi tidur 8 hingga 10 jam setiap malam dari National Sleep Foundation. 

Selain durasi tidur, kualitas dan pola tidur juga memainkan peran penting dalam kesehatan jantung remaja. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Penn State College of Medicine, begadang dan jadwal tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko gangguan jantung di masa depan.

Penelitian ini melibatkan evaluasi dua kelompok remaja pada waktu yang berbeda dalam setahun, yaitu saat tahun ajaran dan liburan. Para peneliti menemukan bahwa remaja yang memiliki jadwal tidur yang tidak teratur pada hari sekolah cenderung memiliki variabilitas denyut jantung (HRV) yang lebih rendah, yang merupakan indikator penting bagi fungsi kardiovaskular. 

Selain itu, remaja yang tidur lebih larut dan lebih lama pada hari libur juga mengalami penurunan HRV. Kedua pola tidur ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara ritme sirkadian tubuh remaja dan jadwal mereka, baik yang terkait dengan sekolah maupun kegiatan sosial.

Penurunan HRV ini, yang terkait dengan risiko peningkatan penyakit jantung, tidak dipengaruhi oleh faktor demografis atau total durasi tidur. Para peneliti mengatakan bahwa meskipun tidak pasti apakah dampak ini bersifat permanen, HRV yang rendah dapat menjadi indikator dini risiko penyakit kardiovaskular.

"Penundaan tidur yang signifikan atau jadwal tidur yang tidak teratur pada masa remaja bisa menjadi masalah besar," kata Julio Fernandez-Mendoza, profesor psikiatri di Penn State College of Medicine. 

Ia juga menekankan pentingnya mengenali remaja yang tidak memiliki pola tidur yang teratur dan mengawasi mereka untuk mencegah perkembangan penyakit kardiometabolik di masa depan.

Setiap individu memiliki ritme sirkadian atau jam internal yang mengatur siklus tidur-bangun mereka. Pada masa remaja, ritme ini berkembang, membuat remaja menjadi lebih suka tidur larut malam. 

Sayangnya, jadwal sekolah yang mengharuskan mereka bangun pagi sering tidak sesuai dengan ritme alami tubuh mereka, menyebabkan ketidaksesuaian sirkadian.

Studi ini melibatkan 360 remaja dengan usia rata-rata 16,3 tahun yang dipantau selama tidur di laboratorium dan menggunakan perangkat untuk melacak HRV mereka selama 24 jam. 

Para peneliti menemukan bahwa pergeseran waktu tidur yang hanya satu jam bisa berpengaruh buruk terhadap HRV remaja, yang berpotensi memicu gangguan kesehatan jantung di masa mendatang.

Penelitian ini menyarankan agar pola tidur remaja diperhatikan lebih teliti dalam kunjungan medis guna mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi mengembangkan masalah jantung.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment