Wanita Punya Dua Kali Lebih Banyak Gen Depresi Dibanding Pria, Ungkap Studi Terbesar di Dunia

09 Oktober 2025 11:37
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Temuan ini disebut sebagai salah satu studi genetik terbesar di dunia tentang depresi dan diyakini dapat mengubah cara pengobatan gangguan mental ini di masa depan.

Sahabat.com - Sebuah penelitian terbaru dari Australia’s Berghofer Medical Research Institute mengungkap fakta mengejutkan: wanita ternyata memiliki hampir dua kali lebih banyak gen yang berkaitan dengan depresi dibandingkan pria. 

Temuan ini disebut sebagai salah satu studi genetik terbesar di dunia tentang depresi dan diyakini dapat mengubah cara pengobatan gangguan mental ini di masa depan.

Penelitian yang melibatkan hampir 200.000 orang dengan depresi ini menelusuri DNA mereka untuk menemukan penanda genetik yang berhubungan dengan gangguan tersebut. Hasilnya, para peneliti menemukan sekitar 13.000 penanda genetik pada wanita, sementara pria hanya memiliki sekitar 7.000 penanda genetik yang berkaitan dengan depresi.

“Komponen genetik terhadap depresi jauh lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki,” jelas peneliti Jodi Thomas. 

Ia menambahkan bahwa memahami perbedaan genetik ini membantu ilmuwan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penyebab depresi dan membuka peluang untuk pengobatan yang lebih personal.

Selama ini memang sudah diketahui bahwa depresi lebih sering dialami wanita, namun penyebab biologis di baliknya masih menjadi misteri. Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa sebagian perubahan genetik tersebut dapat memengaruhi jalur biologis yang terkait dengan metabolisme atau produksi hormon.

“Kami menemukan beberapa perbedaan genetik yang mungkin menjelaskan mengapa wanita dengan depresi sering mengalami gejala metabolik seperti perubahan berat badan atau tingkat energi yang tidak stabil,” kata Thomas.

Peneliti lain, Brittany Mitchell, menambahkan bahwa temuan ini bisa membuka jalan baru dalam cara dunia medis menangani depresi pada wanita. 

“Selama ini belum banyak penelitian yang benar-benar menyoroti perbedaan antara pria dan wanita dalam hal depresi, termasuk faktor genetik yang berperan,” ujarnya. 

Ia juga menyoroti bahwa sebagian besar obat dan penelitian sebelumnya lebih banyak difokuskan pada pria, sehingga hasil studi ini bisa menjadi titik balik penting untuk kesehatan mental perempuan.

Depresi klinis atau major depressive disorder merupakan salah satu gangguan mental paling umum di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia hidup dengan depresi, menjadikannya masalah kesehatan global yang serius.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Communications dan memberi harapan baru untuk pendekatan pengobatan yang lebih tepat sasaran berdasarkan perbedaan biologis antara pria dan wanita.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment