Warna Cerah di Makanan Anak Bisa Jadi Bahaya Tersembunyi

10 November 2025 12:01
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Deretan permen dan sereal berwarna cerah di rak supermarket terlihat menggoda, namun para ahli memperingatkan bahwa warna-warni ini sering berasal dari pewarna sintetis yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.

Sahabat.com - Banyak orang tua mungkin mengira warna-warni pada makanan anak hanyalah pemanis tampilan. Namun, penelitian terbaru dari The George Institute for Global Health mengungkap fakta mengejutkan: hampir 20% makanan dan minuman kemasan di Amerika Serikat mengandung pewarna sintetis yang berpotensi memengaruhi perilaku anak. Produk yang paling sering mengandung zat ini justru yang paling digemari anak-anak, seperti permen, sereal, dan minuman berenergi tinggi gula.

Penelitian terhadap lebih dari 39 ribu produk menunjukkan bahwa makanan yang ditargetkan untuk anak-anak memiliki kadar pewarna buatan dua kali lipat lebih banyak dibanding produk lain. Tak hanya itu, makanan dengan pewarna sintetis juga mengandung 141% lebih banyak gula. Kombinasi warna mencolok dan rasa manis ini dinilai para ahli sebagai strategi pemasaran yang efektif namun berisiko bagi kesehatan.

Dr. Elizabeth Dunford dari The George Institute for Global Health menegaskan, “Setelah lebih dari 40 tahun bukti menunjukkan bahaya pewarna sintetis, sangat mengecewakan melihat bahan ini masih digunakan secara luas, terutama pada produk anak-anak.” 

Ia menambahkan bahwa tingginya kadar gula dalam produk berwarna cerah menunjukkan bagaimana industri makanan memanfaatkan tampilan menarik untuk menarik minat anak-anak, padahal keduanya sama-sama berdampak negatif bagi kesehatan.

Beberapa merek besar seperti Mars dan PepsiCo disebut sebagai pengguna terbanyak pewarna sintetis dalam produk mereka. Dr. Thomas Galligan dari Center for Science in the Public Interest juga menyayangkan lambatnya industri menghapus bahan ini. 

“Selama tidak ada aturan tegas, perusahaan cenderung mengabaikan janji mereka untuk berhenti menggunakannya,” ujarnya.

Para ahli berharap agar pemerintah mengambil langkah lebih tegas, seperti yang dilakukan Uni Eropa yang mewajibkan label peringatan pada produk berpewarna buatan. Sambil menunggu perubahan regulasi, para orang tua disarankan lebih cermat membaca label makanan. Jika terdapat pewarna sintetis dan kadar gula tinggi, sebaiknya produk tersebut dihindari, terutama untuk anak-anak.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment