Sahabat.com -Kasus campak di seluruh dunia mengalami lonjakan tajam dalam beberapa tahun terakhir, setelah penurunan tingkat vaksinasi selama pandemi COVID-19.
Menurut laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus campak meningkat sebanyak 20 persen antara tahun 2022 dan 2023, dari 8.645.000 menjadi 10.341.000 kasus.
Jumlah negara yang mengalami wabah campak besar atau mengganggu juga meningkat signifikan, dari 36 negara pada 2022 menjadi 57 negara pada 2023.
Meskipun demikian, jumlah kematian akibat campak mengalami penurunan sebesar 8 persen dalam periode yang sama, dari 116.800 kematian pada 2022 menjadi 107.500 kematian pada 2023. Sebagian besar korban meninggal adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Penurunan kematian yang sedikit ini sebagian besar disebabkan oleh banyaknya kasus yang terjadi di negara-negara dengan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik dan nutrisi yang lebih memadai, sehingga peluang anak-anak untuk selamat lebih besar.
Pihak WHO menekankan pentingnya vaksinasi sebagai cara terbaik untuk melawan peningkatan kasus campak yang terus terjadi.
Selama pandemi COVID-19, tingkat vaksinasi global untuk dosis pertama vaksin campak turun menjadi 81 persen, yang merupakan tingkat terendah sejak 2008, menurut laporan yang dirilis bersamaan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.
Pada tahun 2022, terjadi sedikit peningkatan vaksinasi global menjadi 83 persen, namun sejak saat itu angka tersebut tidak berubah.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, "Vaksin campak telah menyelamatkan lebih banyak nyawa daripada vaksin lainnya dalam 50 tahun terakhir. Untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan menghentikan virus mematikan ini dari merugikan yang paling rentan, kita harus berinvestasi dalam imunisasi untuk setiap orang, di mana pun mereka tinggal."
WHO juga melaporkan bahwa lebih dari 22 juta anak-anak melewatkan dosis pertama vaksin campak pada tahun 2023. Sekitar 83 persen anak-anak menerima dosis pertama vaksin, sementara 74 persen menerima dosis kedua yang direkomendasikan.
Di Amerika Serikat, CDC merekomendasikan agar anak-anak menerima vaksin campak, gondongan, dan rubela (MMR) untuk melindungi mereka dari penyakit ini. Vaksin ini diberikan dalam dua suntikan, yang pertama disarankan untuk anak-anak berusia antara 12 hingga 15 bulan, dan yang kedua antara usia 4 hingga 6 tahun.
Remaja dan orang dewasa yang belum menerima vaksin ini juga dianjurkan untuk mendapatkan dua dosis vaksin, menurut CDC.
Menurut data CDC, dua dosis vaksin MMR memiliki efektivitas 97 persen dalam melindungi seseorang dari campak dan 88 persen dalam melindungi dari gondongan.
WHO menyatakan, setidaknya 95 persen dari populasi suatu negara harus menerima dua dosis vaksin campak untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang sangat menular ini.
0 Komentar
Ngeri! Kompor Gas di Rumah Bisa Gandakan Risiko Kanker pada Anak, Ini Fakta Mengejutkannya
Ternyata Selama Ini Kita Salah! Makanan yang Dianggap Berbahaya Ini Justru Aman untuk Pencernaan
Operasi Sinus Ini Lebih Cepat, Minim Sakit, dan Efektif Angkat Polip Hidung! Kamu Wajib Tahu!
Makan Sayur & Buah Bisa Jadi Obat? Ilmuwan Temukan Cara “Reset” Usus Setelah Antibiotik!
Obat Kolesterol Ini Nggak Cuma Turunin Angka di Lab, Tapi Juga Bisa Cegah Serangan Jantung!
Efek Mengejutkan Long COVID: Jantung dan Paru-Paru Bisa Rusak Diam-Diam Meski Sudah Sembuh!
Makan Sehat Sejak Kecil Bisa Bikin Menstruasi Datang Lebih Lambat? Ini Fakta Mengejutkannya!
Remaja Aktif Lebih Bahagia? Studi Ini Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Olahraga dan Depresi!
Awas! Plastik Mikro Kini Bersarang di Pembuluh Darah Kita dan Bisa Picu Stroke Diam-Diam!
Leave a comment