Makan Sehat Sejak Kecil Bisa Bikin Menstruasi Datang Lebih Lambat? Ini Fakta Mengejutkannya!

07 Mei 2025 11:54
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam studi ini, pengaruh makanan jauh lebih kuat dibanding tinggi atau berat tubuh. Makanya, gaya hidup sehat memang sebaiknya dimulai sejak dini.

Sahabat.com - Mungkin kamu pernah dengar kalau pola makan bisa memengaruhi banyak hal dalam tubuh, tapi siapa sangka, ternyata makanan yang kita konsumsi sejak kecil bisa berdampak pada kapan menstruasi pertama datang. 

Yup, menurut sebuah studi besar dari Amerika Serikat yang baru saja dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, anak perempuan yang terbiasa makan sehat cenderung mengalami menstruasi pertama di usia yang lebih tua dibanding yang pola makannya sembarangan.

Peneliti utama, Holly Harris dari Fred Hutchinson Cancer Center di Seattle, menjelaskan, “Temuan kami menunjukkan pentingnya semua anak dan remaja mendapatkan akses ke makanan sehat, terutama lewat program makan di sekolah yang sebaiknya mengikuti pedoman berbasis bukti.” 

Jadi bukan cuma soal kenyang, tapi juga kualitas gizi yang masuk ke tubuh sejak dini.
Studi ini melibatkan lebih dari 7.500 anak yang tergabung dalam program Growing Up Today Study (GUTS) sejak tahun 1996 dan 2004. 

Mereka ditanya soal kebiasaan makan, dan ditelusuri terus sampai usia remaja untuk melihat kapan menstruasi pertama mereka dimulai. Para peneliti menilai pola makan mereka lewat dua indeks, yaitu Alternative Healthy Eating Index (AHEI) dan Empirical Dietary Inflammatory Pattern (EDIP). 

AHEI menilai seberapa sehat pola makan seseorang—semakin banyak sayur, kacang-kacangan, dan gandum utuh, makin tinggi skornya. Sebaliknya, EDIP menilai seberapa besar makanan bisa memicu peradangan dalam tubuh, seperti daging olahan, minuman manis, dan makanan tinggi lemak jenuh.

Hasilnya? Anak perempuan yang berada di kelompok dengan pola makan paling sehat (skor AHEI tinggi) 8% lebih kecil kemungkinannya mengalami menstruasi dalam waktu dekat dibanding mereka yang makanannya paling buruk. 

Sebaliknya, yang dietnya paling ‘pro-peradangan’ (EDIP tinggi) justru 15% lebih besar kemungkinan mengalami menstruasi dalam waktu dekat. 

Menariknya, hal ini tetap konsisten meski sudah memperhitungkan faktor seperti berat badan (BMI) dan tinggi badan.

“Pola makan sehat terbukti berhubungan dengan menstruasi yang datang lebih lambat. Ini penting karena menstruasi yang terlalu dini berisiko tinggi terhadap penyakit seperti diabetes, obesitas, kanker payudara, dan penyakit jantung di masa depan,” kata Harris lagi.

Kalau kamu pikir, “Lho, bukannya tinggi badan dan berat juga pengaruh?” 

Ternyata enggak seberapa, lho! Dalam studi ini, pengaruh makanan jauh lebih kuat dibanding tinggi atau berat tubuh. Makanya, gaya hidup sehat memang sebaiknya dimulai sejak dini.

Harris menambahkan bahwa ini adalah penelitian pertama yang secara spesifik menghubungkan dua pola makan tersebut dengan usia menstruasi pertama. 

“Kita perlu melihat hubungan ini di populasi lain juga. Tapi secara umum, makan buah, sayur, gandum utuh, ikan berlemak, kacang-kacangan, serta lemak sehat dan membatasi daging merah, makanan olahan, gula tambahan dan garam itu punya manfaat besar—bukan cuma buat orang dewasa, tapi juga buat remaja.”

Rencana ke depan, para peneliti juga ingin menelusuri apakah pola makan masa kecil dan bentuk tubuh bisa memengaruhi pola menstruasi saat dewasa. Tentu aja, studi ini masih punya batasan, seperti data yang diambil lewat kuesioner dan sebagian besar peserta adalah kulit putih. Tapi tetap aja, hasil ini cukup membuka mata kita soal pentingnya makan sehat sejak kecil.

Jadi, sahabat, mulai sekarang yuk ajak adik, keponakan, atau bahkan anakmu buat lebih mengenal dan menyukai makanan sehat. Siapa tahu, itu jadi investasi kesehatan jangka panjang mereka!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment